Kesal Sudah Empat Bulan Air Mati, Belasan Warga Muara Enim Mandi ke Kantor PDAM Lematang Enim

Warga Perumahan Bougenville Asri dan Air Durian yang berada di kelurahan Muara Enim melakukan aksi menumpang mandi ke kantor PDAM Lematang Enim. (Noviansyah/RmolSumsel.id)
Warga Perumahan Bougenville Asri dan Air Durian yang berada di kelurahan Muara Enim melakukan aksi menumpang mandi ke kantor PDAM Lematang Enim. (Noviansyah/RmolSumsel.id)

Kesal setelah empat bulan air tidak kunjung mengalir belasan warga Bougenville Asri dan Air Durian yang berada di kelurahan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan mendatangi kantor PDAM Lematang Enim untuk mandi.


Pantauan di lapangan, Belasan warga tersebut mendatangi warga mengenakan pakaian mandi, lengkap dengan handuk dan peralatan mandi lainnya.

Ketua RT 02 RW 08, Latif Ansori, mengatakan bahwa warga Bougenville Asri sudah kekurangan air selama satu bulan terakhir. Mereka tidak mengetahui pasti penyebab berkurangnya pasokan air bersih ke rumah warga.

"Di antara warga bahkan ada yang empat bulan lebih tidak mendapatkan pasokan air, sehingga kami mendatangi PDAM untuk mendapatkan solusi terbaik," ujarnya, Senin (14/8).

Sebelum datang ke kantor PDAM, warga sempat meminta penjelasan kepada pihak manajemen terkait kondisi tersebut. Namun, upaya itu gagal dan tidak mendapatkan solusi apapun.

"Hasil komunikasi dengan PDAM tadi, pihaknya akan menyuplai air menggunakan mobil tangki sebagai solusi pertama, kemudian melakukan perbaikan jangka menengah dan jangka panjang," katanya.

Di perumahan tersebut,ada sekitar 40 warga yang menjadi pelanggan yang mengeluhkan kecilnya pasokan air ke rumah. Bahkan, saat dibantu dengan menggunakan mesin sedot, air yang keluar pun tetap kecil.

Dirtek PDAM Lematang Enim Subroto, mengatakan pihaknya pada saat audiensi sudah menyampaikan kepada warga terkait keluhan tersebut, bahwa PDAM sebenarnya sudah menindaklanjuti permasalahan itu, hanya saja belum membuahkan hasil yang signifikan.

Pihaknya terus melakukan upaya baik jangka pendek dan menengah dengan turun ke lapangan, agar warga mendapatkan hasil yang diharapkan bersama.

"Untuk solusi jangka pendek, PDAM langsung membantu air ke masyarakat, kemudian kita sedang mengatur jaringan dengan berkoordinasi dengan pihak terkait," ujarnya.

Dalam permasalahan ini, sebetulnya PDAM sudah melakukan upaya perencanaan terpadu, grand desain terhadap perbaikan pelayanan air di wilayah tersebut namun terkendala kondisi di lapangan.

"Sambil berjalan, kita akan terus lakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan PDAM terhadap masyarakat," katanya.