Air Bersih PDAM Kota Pagar Alam Tak Mengalir, Warga Terpaksa Minta Air ke Masjid

Video unggahan warga Pagar Alam yang terpaksa mengambil air bersih dan aktifitas cuci/mandi di Masjid gara-gara air PDAM tidak mengalir. (Tangkapan Layar)
Video unggahan warga Pagar Alam yang terpaksa mengambil air bersih dan aktifitas cuci/mandi di Masjid gara-gara air PDAM tidak mengalir. (Tangkapan Layar)

Sudah lebih dari sepekan, warga Kota Pagar Alam, khususnya pelanggan PDAM, mengeluhkan tidak mengalirnya air bersih ke rumah-rumah. Kondisi ini membuat warga terpaksa meminta air bersih dari tetangga yang memiliki sumur bor, atau bahkan mengambil air dari tempat ibadah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan mandi.  


Kekecewaan warga terhadap pelayanan PDAM ini pun ramai disuarakan di media sosial. Salah satu warga, Hendri, melalui grup publik "Dangau Besmah", membagikan video yang memperlihatkan dirinya bersama warga lain bergiliran mengambil air di masjid. Mereka juga mencuci pakaian dan mandi di area wudu masjid.  

"Mana wartawan, mana DPR? Tolong sentil dulu pejabat daerah yang mengurus air bersih ini, karena kami terpaksa meminta air dari masjid," tulis Hendri dalam unggahannya.  

Sementara itu, Indra, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Kota Pagar Alam, yang bertanggung jawab langsung terhadap layanan air bersih PDAM, menyebut kerusakan pada pompa intake menjadi penyebab utama terhentinya distribusi air bersih ke pelanggan.  

"Maaf, saya sedang rapat. Tapi kondisi ini terjadi karena pompa intake di Dusun Petani rusak. Saat ini kami sedang mengusahakan perbaikan," ujar Indra saat dikonfirmasi, Jumat (22/11).  

Namun, warga mendesak agar PDAM segera mengambil langkah darurat untuk mengatasi masalah ini. Salah satu usulan warga adalah mendistribusikan air bersih secara gratis menggunakan mobil tangki.  

"Mestinya PDAM tetap melayani pelanggan dengan membagikan air gratis menggunakan mobil tangki, supaya kami tidak perlu lagi meminta-minta air ke masjid," tambah Hendri.  

Hingga berita ini diturunkan, distribusi air bersih belum kembali normal. Warga berharap pemerintah daerah segera memberikan solusi konkret agar kebutuhan air bersih dapat terpenuhi.