Kerjasama Indonesia dan Korsel Bukan Hal Baru, Salah Satunya Melalui IK CEPA

Sandiaga Salahuddin Uno saat menjadi pembicara kunci dalam International Webinar bertema "ASEAN-Korea Cooperation Onwards: Outlining ROK’s Advanced Policy in ASEAN," yang digelar The Korean Center of RMOL/Repro
Sandiaga Salahuddin Uno saat menjadi pembicara kunci dalam International Webinar bertema "ASEAN-Korea Cooperation Onwards: Outlining ROK’s Advanced Policy in ASEAN," yang digelar The Korean Center of RMOL/Repro

Kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan bukanlah hal baru. Salah satunya tertuang dalam Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK CEPA).


Begitu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menjadi pembicara kunci dalam International Webinar bertema "ASEAN-Korea Cooperation Onwards: Outlining ROK’s Advanced Policy in ASEAN," yang digelar The Korean Center of RMOL secara hybrid dari Rumah Djan, Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).

"Indonesia dan Korea Selatan telah menciptakan dan memiliki peluang besar untuk bekerja sama di bidang ekonomi tertentu yang tertulis dalam satu nota kesepahaman atau MoU," ujar Sandiaga Uno.

Pada MoU itu, dikatakan Sandiaga Uni, kerjasama meliputi 13 subsektor. Mulai periklanan, konten penyiaran, kuliner, budaya, konten berbasis digital, fashion, film dan animasi, seni, video game, musik, seni pertunjukan, penerbitan juga fotografi.

Sejauh ini, kata mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini, implementasi MoU itu salah satunya di bidang program inisiatif kemitraan budaya.

"Yakni dibentuknya Korean Curtural Center Indonesia (KCCI) pada tahun 2017 dengan peserta diantaranya dari organisasi mode Indonesia dan asosiasi perancang busana Indonesia," terangnya.

Pada tahun 2022, lanjut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini, akan dirancang program-program sebagai upaya kolektif untuk memulihkan dan merevitalisasi industri kreatif.

"Mulai pertukaran edukasi, program peningkatan kapasitas, pemasaran dan yang tak kalah pentingnya adalah memfasilitasi produksi bersama dan branding bersama," pungkasnya.

Acara ini terbagai dalam tiga sesi dengan pembukaan dengan sambutan Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Lim Sungnam, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistyanto dan Ketua Pusat Dialog dan Kerjasama Peradaban Prof Din Syamsuddin.

Adapun pembicara yang akan hadir Mr. Menteri Konselor Korea Selatan untuk ASEAN Baek Yongjin, mantan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Dave Akbashah Laksono.

Berikutnya dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ali An Sun-geun dan Rahmi Fitriyanti serta dekan FISIP Universitas Padjajaran Widya Setiabudi.