Kepala Polisi Nara Jepang Akui Kecacatan Keamanan Sebabkan Pembunuhan Shinzo Abe

 Kepala Kepolisian Prefektur Nara, Tomoaki Onizuka/Net
Kepala Kepolisian Prefektur Nara, Tomoaki Onizuka/Net

Pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tidak lain merupakan kecacatan dari sistem keamanan yang dimiliki oleh negeri sakura, khususnya Prefektur Nara, lokasi peristiwa tersebut.


Kepala Kepolisian Prefektur Nara, Tomoaki Onizuka mengakui adanya masalah dalam sistem keamanan dan penjagaan hingga membuat pembunuh berada cukup dekat hingga dapat melepaskan tembakan dari senjata rakitannya terhadap Abe.

Hal itu disampaikan oleh Onizuka dalam konferensi pers pada Sabtu (9/7) waktu setempat. Ia mengatakan peristiwa yang dialami Abe merupakan tanggung jawabnya.

"Saya percaya tidak dapat disangkal bahwa ada masalah dengan langkah-langkah penjagaan dan keamanan," ujarnya, seperti dikutip NTD.

"Saya merasakan tanggung jawab yang besar," tambahnya.

Sambari membungkuk, Onizuka mengatakan dia merasa bersalah dan menghadapi penyesalan terbesar selama 27 tahun ia mengabdi.

Lebih lanjut, ia bersumpah untuk melakukan tinjauan menyeluruh dan menerapkan setiap perubahan yang diperlukan demi mengurangi risiko tragedi serupa di masa depan.

“Apakah itu pengaturan, tanggap darurat, atau kemampuan individu, kita masih harus mencari tahu. Secara keseluruhan, ada masalah dan kami akan meninjau dari setiap perspektif, ” tegasnya.

Abe ditembak ketika memberikan pidato kampanye untuk Partai Demokratik Liberal di Nara pada Jumat pagi (8/7) waktu setempat. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri dan mengalami pendarahan.

Setelah berada dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan intensif, PM Jepang terlama itu kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Jumat sore waktu setempat.