Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lubuklinggau yang baru, Budi Yuliarno, menegaskan komitmennya untuk memberantas narkoba, penyalahgunaan ponsel, dan praktik penipuan di dalam Lapas. Hal ini disampaikan Budi pada Kamis, 23 Januari 2025, dalam pernyataan resminya.
- Kejari Pagaralam Sidik Dugaan Kasus Mafia Tanah, ATR/BPN Bungkam, Libatkan Orang Besar?
- Syarat Longgar, Jumlah Penumpang Pesawat di Sumsel Naik Signifikan
- Audiensi dengan Bupati Lahat, Kakanwil Ilham Djaya Bahas 3 Isu Strategis
Baca Juga
"Target utama, sebagaimana yang disampaikan Pak Menteri dan Pak Dirjen, adalah bersama-sama memfokuskan pemberantasan narkoba, penyalahgunaan HP, dan penipuan di dalam Lapas," ujar Budi.
Dia juga menegaskan tidak akan berkompromi dengan siapa pun yang terlibat dalam peredaran narkoba, baik petugas maupun warga binaan. Jika diperlukan, langkah tegas seperti memindahkan mereka ke Nusakambangan akan diambil.
"Pimpinan dan kami di lapangan berkomitmen tidak ada main-main soal ini. Petugas maupun warga binaan yang terbukti terlibat akan segera kami tindak, bahkan bila perlu dipindahkan ke Nusakambangan," tegasnya.
Selain pemberantasan narkoba, Budi juga menyampaikan perkembangan terkait program amnesti Presiden Republik Indonesia. Pihak Lapas Lubuklinggau telah mengusulkan 115 warga binaan untuk mendapatkan amnesti. Proses tersebut mengikuti arahan dari pemerintah pusat.
"Sebagaimana yang telah dipublikasikan, akan ada sekitar 14 ribu amnesti untuk warga binaan di seluruh Indonesia. Untuk Lapas Lubuklinggau, kami mengusulkan 115 orang," jelasnya.
Budi menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen terhadap para warga binaan yang diusulkan. Setelah itu, data diserahkan ke pusat untuk proses penyortiran lebih lanjut. Usulan tersebut kemudian diajukan ke DPR untuk persetujuan pemberian amnesti.
"Kriteria utama adalah warga binaan yang sudah lansia, dalam kondisi sakit-sakitan, atau yang kasusnya sebenarnya tidak layak sampai harus masuk penjara. Ini mengarah pada pertimbangan kemanusiaan. Kami hanya mengusulkan, selebihnya proses ada di pusat," pungkasnya.
- Eratkan Silahturahmi, Sekda SA Supriono Salat Isya dan Tarawih Berjamaah bersama Jajaran BSB
- Longsor Sampah TPA Sukawinatan Belum Bisa Diatasi Permanen
- Simpang Belimbing Sering Macet, Plt Bupati Siapkan Jalan Alternatif