Kemenpan RB menemukan praktek curang dalam tes SKD CPNS 2021 di Titik Lokasi (tilok) Mandiri BKN Lampung (Aula Makorem 043 Garuda Hitam). Dari temuan tersebut didapatkan 23 CPNS yang terindikasi melakukan praktek curang.
- Kondisi Kerja Buruk, 300.000 Buruh di Iran Gelar Mogok Massal
- Natal 2022, MUI Ajak Masyarakat Jaga Harmonisasi Melalui Kolaborasi
- Terjebak Saat Mengisi BBM, Sopir Minibus Tewas Terbakar Hidup-hidup di SPBU Pati
Baca Juga
Modusnya, menggunakan titik lokasi (tilok) palsu dengan cara pertama peserta melakukan registrasi terlebih dahulu. Lalu melakukan perekaman wajah, dan mendapatkan pin peserta.
Kedua setelah berada di tenda steril peserta tes SKD tersebut keluar dari arena tilok untuk menuju tilok palsu (sudah diatur atau disediakan oleh seseorang).
Ketiga, di tilok palsu tersebut peserta diremote oleh orang lain (terdeteksi dari Palembang dan Medan) dan rata-rata peserta tes SKD ini tidak mengunakan masker.
Kepala BKD Provinsi Lampung Yurnalis mengatakan, diduga praktek curang itu dikendalikan dari Kota Palembang (Sumatera Selatan) dan Medan (Sumatera Utara).
"Berdasarkan informasi itu dikendalikan dari luar Lampung. Dari Palembang dan Medan, sekarang sudah terungkap," katanya di Kantor Gubernur Lampung, Kamis (28/10).
"Tapi untuk yang melakukan praktek curang itu kami belum tahu dari instansi mana saja. Karena kalau pemda hanya di Itera dan Pringsewu," kata dia.
Sekdaprov Fahrizal Darminto mengatakan, pelamar CPNS pemda mengikuti tes di kampus Itera dan SMK Yadika Pringsewu dan dipastikan tidak ada yang melakukan praktek curang dalam tes SKD.
"Untuk yang di pemda tesnya hanya di dua lokasi itu. Jadi dipastikan bukan pelamar CPNS pemda. Inikan pendaftaran dan seleksi CPNS dilakukan serentak di Indonesia jadi bagi pelamar CPNS kementerian memang diperbolehkan untuk ikut seleksi di Lampung," kata dia.
Contohnya, ada seorang CPNS dari luar Lampung yang mendaftar di kementerian, maka dia bisa dikoordinir untuk tes di Lampung sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Tapi saya pastikan untuk tes yang dikoordinir pemda itu tidak akan terjadi kecurangan karena selama dia kerja atau tes itu tidak boleh ke toilet lama. Kalau ke toilet namanya akan dicatat, dan ditungguin di depan pintu. Sehingga tidak memungkinkan melakukan sesuatu," tutupnya.
- Dugaan Selingkuh dan KDRT, Istri Pejabat Bappeda Lahat Surati Kemenpan-RB hingga Istana
- Siapkan Lamaran, Kementerian Baru Bentukan Presiden Prabowo Bakal Buka Seleksi CPNS
- Ratusan Pelamar Batal Ikut SKD CPNS Kemenkumham Sumsel, Ini Alasannya