Kemampuan Akting Pj Gubernur Sumsel Tak Diragukan, Tuai Pujian Karena Terlihat Natural

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni usai syuting bersama sejumlah aktris ibukota dalam   film 'Dulmuluk dan Dulmalik'. (ist/rmolsumsel.id)
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni usai syuting bersama sejumlah aktris ibukota dalam film 'Dulmuluk dan Dulmalik'. (ist/rmolsumsel.id)

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni berkesempatan adu akting dengan sejumlah aktris kenamaan ibukota. Dirinya bermain peran dalam film 'Dulmuluk dan Dulmalik'. 


Film tersebut dibintangi sejumlah bintang terkenal seperti Meriam Bellina, Roy Marten, Tesa Kaunang, ada pula aktor terkenal asal Sumsel Anwar Fuady dan Bagas Ran.

Kemampuan teater Agus Fatoni mendapat pujian langsung dari sutradara Aditya Gumay maupun aktor senior, Anwar Fuady. Mereka menilai akting Agus dinilai sangat natural dan menjiwai. 

"Belum pernah saya melihat akting seorang pejabat yang sebagus ini," ujar Anwar Fuady.

Rupanya, bakat Agus Fatoni di bidang akting sudah muncul saat bersekolah dulu. Pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri ini sudah mencintai bidang seni khususnya teater. 

Film ini mengangkat Budaya Sumsel, dimana Dulmalik bersekolah di SMAN Sumsel. Film layar lebar ini merupakan kerja sama antara Pemprov Sumsel dan Production House Smaradana Pro. 

Film bergender horor yang dikemas komedi ini banyak sekali memberikan pesan - pesan moral yang disampaikan. Melalui aktingnya, Agus sendiri ingin memberikan pesan kepada generasi muda untuk tidak saja pintar, tetapi juga berkarakter baik, berakhlak, dan memiliki ilmu agama yang baik. 

Jangan Terbawa Akting Dalam Bertugas

Akting Agus dalam film tersebut turut dikomentari Deputi Komunitas Masyarakat Anti Korupsi (K-MAKI) Feri Kurniawan. Dia mengatakan, kehebatan Agus dalam berakting tidak sehebat dengan kinerja yang ditunjukkannya. Sebab, menurut Feri kinerja Agus belum terlihat sejak dilantik Mendagri sejak tiga bulan lalu. 

"Belum terlihat kinerja Pj Gubernur Sumsel. Boleh saja beradu akting atau aktif di kegiatan yang sifatnya seremoni, tapi jangan sampai ikut berakting dalam tugas karena harus diingat juga sebagai penjabat yang dilantik untuk memperbaiki kinerja pemerintahan daerah," katanya.

Bahkan, pihaknya menyoroti kinerja pemerintah daerah yang hingga kini dinilai stagnan. Capaian kinerja Pemprov Sumsel dianggap kurang memuaskan setelah di tahun ini mengalami defisit Rp2 triliun. Belum lagi inflasi Sumsel yang menepati urutan ke lima nasional. 

"Itulah yang harus diperbaiki, sekarang kalau kita lihat tidak ada perbaikan-perbaikan itu. Karena masyarakat itu tidak melihat akting Gubernurnya meskipun dia jago dalam berakting. Bahayanya lagi jika masyarakat Sumsel hanya melihat pejabatnya hanya jago akting saja dan jangan-jangan selama ini yang dilakukan hanya akting saja," tegasnya. 

Feri berharap, Pj Gubernur segera melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD yang dinilai tak mampu memberikan capaian yang memuaskan di Pemerintahan Provinsi Sumsel. 

"Sampai sekarang kami tidak melihat Pj Gubernur melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD. Dari capaian kinerja pemda hingga terjadinya defisit anggaran menandakan ada yang tidak beres dari pejabatnya," jelasnya. 

Senada, Direktur Eksekutif Suara Informasi Rakyat Sriwijaya (SIRA) Rahmat Sandi menyoroti kebijakan Pj Gubernur yang dinilai tidak peka dengan isu lingkungan di Sumsel. Bahkan pemerintah terkesan diam dan abai dalam melakukan tindakan penanggulangan bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas dan Muratara. 

"Banyak yang harus diurus, Pj Gubernur sepertinya tidak peka dengan kejadian banjir bandang yang terjadi Muratara dan Musi Rawas itu. Sampai sekarang masyarakat disana mengalami kesulitan tapi kami tidak melihat apa yang dilakukan Pj Gubernur sekarang," jelasnya. 

Menurutnya, capaian kinerja Pemprov Sumsel terhadap kebencanaan dinilai sangat minim. Bahkan Pj Gubernur yang diamanahkan terlihat asyik dengan kerja yang sifatnya seremonial dibanding menjalankan fungsi pemerintah dalam melakukan mitigasi bencana alam. 

"Jangan hanya mementingkan pekerjaan yang sifatnya seremonial. Masyarakat sekarang sedang susah dengan bencana alam yang terjadi. Pj Gubernur harus memikirkan ini, tapi bagaimana melakukan pencegahan atau penanggulangan ketika bencana terjadi," pungkasnya.