Miliarder asal Cina, Hui Ka Yan menghadapi tahun yang sulit dalam perjalanan karir bisnisnya. Salah seorang pendiri raksasa properti China Evergrande Group tersebut mengalami kemerosotan harta kekayaan dengan nilai yang fantastis.
- Harga Ayam dan Cabai Merah Turun, Pedagang: Tergantung Pasokan
- Penumpang Meningkat, Garuda Indonesia Palembang Gelar Travel Fair dengan Diskon Besar
- 14 Juta Liter Minyak Goreng Didistribusikan Sinar Mas Agribusiness and Food di 67 Kota
Baca Juga
Laporan peringkat 500 orang terkaya di dunia Bloomberg Billionaires Index yang dirilis pada Jumat (17/12) menunjukkan, kekayaan Hui Ka Yan telah jatuh sebesar 17,2 miliar dolar AS, atau 46 miliar dolar AS untuk gabungan tahun itu.
Itu merupakan salah satu penurunan kekayaan terbesar untuk tahun 2021.
Sektor properti di China tengah mengalami tekanan hebat akibat aturan ketat yang diberlakukan pemerintah China terhadap perusahaan pengembang.
Dalam hal ini, pemerintahan Presiden Xi Jinping berusaha mengendalikan biaya pinjaman pengembang, membatasi utang yang berpengaruh pada arus kas, aset, dan tingkat modal perusahaan.
Akibatnya, banyak perusahaan, termasuk Evergrande mulai menawarkan properti dengan harga murah demi memastikan uang masuk dan bisnis tetap berjalan.
Namun tahun ini Evergrande kesulitan membayar bunga. Hal itu membuat harga sahamnya anjlok, obligasinya turun hingga 80 persen pada tahun ini.
Banyak hal telah dilakukan oleh perusahaan, termasuk upaya Hui Ka Yan yang menjual aset pribadinya demi menyelamatkan Evergrande.
- Pemerintah Gelontorkan Bantuan Subsidi Upah untuk Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp3,5 Juta
- Tekan Emisi Karbon, Pertamina Remajakan 22 Unit Tanker
- Harga Emas Turun Rp 10.000, Ini Penyebabnya