Kejahatan dan Lakalantas di Palembang Menurun Selama 2021

Kapolrestabes Palembang Kombes Irvan Prawira Satyaputra didampingi para Kasat, saat menggelar pers rilis akhir tahun 2021 di aula Polrestabes Palembang, Jumat (31/12). (Ist/rmolsumsel.id)
Kapolrestabes Palembang Kombes Irvan Prawira Satyaputra didampingi para Kasat, saat menggelar pers rilis akhir tahun 2021 di aula Polrestabes Palembang, Jumat (31/12). (Ist/rmolsumsel.id)

Sepanjang tahun 2021, terjadi penurunan kasus kriminalitas di wilayah hukum Polrestabes Palembang hingga 12 persen.


Tercatat pada tahun 2021 terjadi terjadi 4.438 kasus dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai 5.054 kasus. Dari jumlah penyelesaian kasus, Polrestabes Palembang berhasil menaikkan dari 73 menjadi 76 persen.

“Ini menjadi konsep bahwa kejadian menurun tetapi penyelesaian bisa meningkat,” ujar Kapolrestabes Palembang, Kombes Irvan Prawira Satyaputra didampingi para Kasat saat menggelar pers rilis akhir tahun 2021 di aula Polrestabes Palembang, Jumat (31/12).

Menurut Irvan, menurunnya angka kriminalitas kemungkinan disebabkan adanya pandemi Covid-19.

Irvan menerangkan, kejahatan yang mendominasi di Kota Palembang masih kasus pencurian dengan pemberatan (curat) yakni sebanyak 451 kejadian atau turun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 537 kejadian.

Kasus kedua yakni kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan ketiga pencurian dengan kekerasan (curas).

“Hampir seluruh kejahatan di Kota Palembang menurun angkanya, kecuali pengeroyokan dan pengerusakan yang mengalami peningkatan dari tahun 2020 menuju 2021,” terangnya.

Disampaikan Irvan, selama tahun 2021 berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan kasus yang menjadi perhatian seperti pembunuhan, semuanya bisa diungkap.

“Kasus yang menjadi atensi dan viral, alhamdulillah bisa kita pecahkan. Misalnya pembunuhan di salah satu hotel awal tahun, penculikan anak di daerah Sukarami, kasus penganiayaan terhadap suster di rumah sakit, kasus penjualan anak, kasus ikan berformalin, dan penangkapan benih lobster, sudah kita selesaikan juga,” tuturnya.

Sedangkan untuk pengungkapan kasus narkoba, tahun ini jumlah kasusnya juga menurun.

“Tetapi tangkapan di tahun 2021 melebihi dari tahun sebelumnya, baik jumlah narkoba yang disita maupun jumlah tersangka yang ditangkap. Total narkoba disita tahun 2021 berjumlah 5 kilogram ganja, hampir 13 kilogram sabu-sabu, ekstasi menurun dari 4.000 butir tahun lalu menjadi hanya 3.000 butir (tahun ini),” katanya.

Monitoring dan evaluasi kejadian lakalantas di tahun 2021 ini juga mengalami penurunan.

“Tahun 2020 ada 478 lakalantas dan untuk tahun 2021 ini 437 kejadian. Semuanya menurun, termasuk korban meninggal dunia, luka berat dan luka ringan,” ujarnya.

Irvan pun berpesan, meski jumlah kejahatan dan Lakalantas di Palembang mengalami penurunan tetapi jangan sampai ini membuat masyarakat lengah.

“Ini mengalami penurunan karena kita melakukan upaya preventif dan represif serta kesadaran masyarakat yang semakin baik,” tukasnya.