Kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, seketika dipertanyakan kualitasnya setelah kisruh yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
- Soal Wadas, Ganjar: Tinggal Tiga Orang, Lainnya Beres
- Kasus Wadas Sudutkan Ganjar, Ini Komentar Jurkam TPN Gama 071
- Wadas Banjir, Pemerintah Harus Batalkan Tambang Andesit!
Baca Juga
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menilai, dalam kejadian di Wadas Ganjar tidak lagi dikenal sebagai sosok yang merakyat. Sebab, pernyataannya tak mendukung warga sekitar yang mendapat tindakan represif dari oknum aparat.
"Kasus di Desa Wadas membuka mata orang terhadap Ganjar," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/2).
Dari segi kepribadian, Jerry melihat sikap Ganjar dalam kasus Wadas cenderung elitis dan seolah mendukung pemilik modal yang bakal mengerjakan proyek pembangunan Bendungan Bener.
Maka dari itu, Jerry mendorong PDI Perjuangan untuk memecat Ganjar sebagai kader, karena telah mencoreng partai wong cilik. Di samping itu, juga menyarankan tidak mengusung Ganjar untuk menjadi capres di 2024, meski elektabilitasnya tinggi.
Menurutnya, Ganjar juga bukan sosok yang perlu untuk diusung menjadi calon presiden oleh PDIP. Lantaran kelas Ganjar yang belum masuk jajaran elit. Apalagi, PDIP juga sudah punya calon mumpuni sekelas Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Tak perlu dipaksakan. Kalau dalam sepakbola, Ganjar belum mampu ke divisi utama. Barangkali kapasitasnya tak memadai dan mumpuni menjadi presiden," pungkas Jerry.
- PLN Pastikan SPKLU Siap Layani Pemudik EV di Jawa Tengah dan DIY
- Fokus Ikuti Agenda Retreat Kepala Daerah, HD Simak Bahasan Utama Menteri Keuangan Sri Mulyani
- Rumah Pangan PNM: Solusi Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal