Sekitar 12 gerai Apple di New York terpaksa ditutup akibat melonjaknya kasus varian baru Covid-19 yakni Omicron. Tak hanya itu, setiap gerai pun akan dibatasi untuk mengambil pesanan secara online.
- Mengenal BN.1, Subvarian Baru Omicron yang Ditemukan di Indonesia
- Subvarian BA.4 dan BA.5 Menyebar, Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Australia Tembus Rekor
- Omicron Melandai, Thailand Laporkan 73 Kasus Baru Varian Covid-19 Deltacron
Baca Juga
Dalam pernyataan resminya, pihak Apple akan secara teratur memantau kondisi dan akan menyesuaikan langkah kesehatan serta layanan gerai untuk kesejahteraan pelanggan dan karyawan. Bahkan, sejak dua minggu lalu, Apple juga mewajibkan siapapun di dalam toko ritelnya di AS untuk mengenakan masker.
"Ini dilakukan karena kekhawatiran meningkat atas kasus Covid-19 dan penyebaran varian Omicron. Apple juga menutup sementara toko di Florida, Maryland, dan Kanada karena virus tersebut," katanya dikutip dari CNN.com, Selasa (28/12).
Untuk diketahui, saat ini New York di tengah dilanda wabah besar Covid-19, sehingga memaksa sistem transportasinya seperti kereta akan lebih sedikit beroperasi sejak Senin lalu. Meskipun, kekurangan anggota staf yang cukup untuk menjaga layanan beroperasi pada kapasitas penuh. Negara bagian New York memecahkan rekor satu hari untuk kasus baru Covid-19 pada Malam Natal, mencapai 49.708. Jumlah kasus baru Covid-19 di New York City meroket lebih dari 600 persen dalam dua minggu terakhir menjadi 17.334 pada Senin.
- Taiwan Gaungkan Kesetaraan Gender di Forum CSW69 New York
- iPhone SE 4 Bakal Meluncur 19 Februari, Hadir dengan Kamera Tunggal 48MP
- Sambut Imlek, Apple Luncurkan AirPods 4 Tema Tahun Ular