Kasus DBD di Muba Mulai Meningkat, Warga Diminta Waspada

Ilustrasi nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab DBD. (Net/rmolsumsel.id)
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab DBD. (Net/rmolsumsel.id)

Warga Kabupaten Musi Banyuasin diminta waspada dengan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini mengalami peningkatan. Musim penghujan yang masih berlangsung menyebabkan banyak genangan air tempat nyamuk DBD berkembang biak.


“Dari data dari Oktober hingga Januari, tercatat ada 23 kasus dengan rincian rawat inap ada 15 kasus dan rawat jalan 8 kasus,” ujar Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian Purba melalui Humas, Andodi, Selasa (18/1).

Meski belum terlalu tinggi, namun kasus DBD tetap harus diwaspadai.

“Saat musim hujan ini tentu ancaman DBD sangat rawan. Jangan sampai nyamuk bersarang supaya terhindar dari DBD,” ucap Andodi.

Kabid P2PL Dinas Kesehatan Muba, Ucu Aringsang menambahkan, untuk saat ini tren peningkatan kasus DBD di masa musim penghujan, belum begitu signifikan. Namun harus diingatkan pada warga untuk meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan dengan menerapkan 4M Plus yang dilakukan selama seminggu sekali yaitu menguras tempat penyimpanan air, menutup semua tempat penyimpanan air, mengubur, dan menutup semua barang bekas yang berkemungkinan dapat menampung air.

“Warga juga harus rajin memantau semua wadah yang dapat digunakan oleh nyamuk berkembang, contohnya Aedes Aegypti. Jangan menggantung pakaian terlalu lama, memelihara ikan pemakan jentik, menghindari gigitan nyamuk dan membubuhkan abate pada penampungan air,” imbaunya.

Menurut Ucu, gejala yang akan muncul bila terkena DBD ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.

“Untuk data di kita saat ini, ada 9 kasus baru di dua kecamatan,” tukasnya.