Dengan akan diberlakukannya tatanan kehidupan The New Normal (kenormalan baru) oleh Presiden Joko Widodo, semua karyawan BUMN menyambut gembira dan memberikan dukungan penuh.
- Perusahaan Rio Tinto Minta Maaf ke Australia Terkait Kabar Hilangnya Kapsul Radioaktif
- PLTS Terapung Cirata Diyakini Mampu Tekan Emisi Karbon Hingga 214 Ribu Ton per Tahun
- Jumlah Dewan Pengawas Syariah di Sumsel Masih Minim
Baca Juga
Demikian disampaikan Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Satya Wijayantara kepada redaksi, Jumat (29/5/2020).
FSP BUMN Bersatu juga mengajak organisasi butuh dan pekerja di luar BUMN untuk ikut mendukung kebijakan new normal di masa pandemik Covid-19 . Begitu juga para pengusaha dan jajaran manajemen BUMN harus ikut mendukung new normal untuk menghidupkan kembali mesin mesin ekonomi yang sempat lumpuh akibat PSBB.
"Tentu saja menjalankan tatanan aktivitas bisnis dan usaha dengan new normal agar selalu disiplin penuh dengan acuan acuan protokol kesehatan yang ditentukan untuk mencegah dan terhindar dari Covid-19," kata Satya Wijayantara.
Menurutnya, hendaknya para karyawan BUMN untuk saling mengingatkan satu sama lain terkait protokol kesehatan yang harus dijalankan selama menjalani aktivitas new normal baik di kantor, di pabrik dan di lingkungan rumah masing-masing.
Misalnya aktivitas di kantor-kantor perbankan milik BUMN dan swasta dalam melayani nasabah dan menjalankan aktivitas, diminta semua karyawan untuk patuh dan disiplin menjalankan acuan protokol kesehatan yang ditentukan, serta bisa mengatur dan mendisplinkan nasabah untuk mengikuti acuan protokol kesehatan.
"Tentu saja kerja efisien dan efektif perlu ditingkatkan untuk meminimais waktu pelayanan di perbankan BUMN dalam melayani para nasabah di saat pemberlakuan new normal, agar bisa lebih banyak lagi nasabah yang bisa dilayani nantinya," terang Satya Wijayantara.
Jelas dia, new normal merupakan cara yang terbaik yang diputuskan Presiden Joko Widodo untuk bisa menjalankan roda perekonomian yang sempat macet dan terhenti oleh pandemik Covid-19. Sebab tidak dipungkiri akibat kebijakan PSBB sudah menciptakan jutaan buruh yang di-PHK dan hilangnya sumber pendapatan masyarakat yang bekerja dan berwiraswasta di sektor informal.
Oleh karena itu, sudah saatnya kita memasuki tatanan hidup new normal untuk menghindari makin bertambahnya buruh dan karyawan serta masyarakat yang kehilangan penghasilan.
"Kami meminta semua pihak baik elite politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa untuk bersama sama mendukung dan menjalankan new normal untuk menyelamatkan peradaban bangsa Indonesia di tengah Covid-19 yang belum ada obat dan vaksinnya," demikian Satya Wijayantara. [ida]
- KAI Divre IV Tanjungkarang Sudah Antar 29.886 Pemudik
- Bank Bengkulu sebagai Mitra KUB bank bjb Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 30%
- Nasdem Tak Diundang Presiden Jokowi ke Istana, Surya Paloh: Beliau Tidak Menganggap Lagi Nasdem di Dalam Koalisi Pemerintahan