Belasan orang dari Gerakan Soekarno Muda (GSM) menggelar aksi demo hari ini, 20 Oktober 2020, di areal Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
- Protes Tarif Air PDAM Naik, Warga Palembang “Mandi” di Depan Kantor Walikota
- Asap Karhutla Makin Pekat, Ratusan Mahasiswa Geruduk Kantor Gubernur Sumsel
- Demo di DPRD Sumsel, Ratusan Mantan Karyawan PTPN 7 Tuntut Pembayaran Pesangon
Baca Juga
Mereka datang ke lokasi tersebut sekitar pukul 12.15 WIB, menyuarakan aspirasi menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang belum lama disahkan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Seorang orator GSM mengatakan, pengesahan UU Cipta Kerja tidak bisa diterima akal sehat.
Pasalnya, aturan sapu jagat itu hanya memikirkan kepentingan oligarki.
"Bahwa UU ini mengedepankan kepentingan oligarki dan kepentingan elite. Di rezim Jokowi (Presiden Joko Widodo, red) ini, ada yang tidak paham dengan tata kelola negara," kata orator aksi.
Dalam aksinya, massa hanya membawa sebuah pengeras suara agar orasinya bisa lantang. Tidak terpantau mobil komando dibawa massa dari GSM ini.
Pantauan di lokasi, dua spanduk dibawa massa GSM dalam aksi kali ini. Spanduk pertama berisi penolakan terhadap UU Cipta Kerja dan lainnya tentang kinerja Jokowi yang dinilai masih jeblok dalam memimpin Indonesia.
"Kartu merah untuk Jokowi, cabut Omnibus Law GSM revolusi," tulis pesan dalam spanduk yang dibawa GSM.
Saat aksi berlangsung 10 menit, massa tampak membakar sebuah ban. Aparat kepolisian tidak melakukan tindakan atas pembakaran ban. Polisi hanya memantau aksi yang masih berlangsung hingga siang ini.
- Protes Tarif Air PDAM Naik, Warga Palembang “Mandi” di Depan Kantor Walikota
- Asap Karhutla Makin Pekat, Ratusan Mahasiswa Geruduk Kantor Gubernur Sumsel
- Relawan YPN Bahas Isu Lingkungan Bersama Mahasiswa dan Aktivis Lingkungan