Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera mengungkapkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel meningkat.
- Karhutla Hanguskan 3 Hektare Lahan di Empat Lawang, BPBD: Cuaca Panas dan Ulah Manusia Diduga Jadi Penyebab
- Puncak Musim Kemarau, Karhutla di OKI Terus Meningkat
- Tiga Kali Kejadian Karhutla, BPBD Empat Lawang Imbau Warga Lakukan Ini
Baca Juga
Terluas terjadi di Kabupaten Ogan Ilir dengan luas lahan terbakar mencapai 1.210 hektare.
Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto mengatakan, di urutan kedua sepanjang Januari-Juli 2022 luas lahan terbakar disusul wilayah Musi Rawas Utara (Muratara) dengan 504 Ha.
"Kebakaran lahan terluas berada di OI diakibatkan masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar. Total lahan terbakar di Sumsel hingga akhir Juli 2022 kemarin mencapai 2.447 Ha," ujar Ferdian, Jumat (12/8).
Lanjutnya, lahan di Ogan Ilir sebagian besar sengaja dibakar untuk keperluan membuka lahan perkebunan atau lalai dalam aktivitas perkebunan. Sebagian besar lahan yang terbakar itu bervegetasi lahan mineral.
"Setidaknya masyarakat harus berhati-hati dan tidak melakukan lagi praktik-praktik pembakaran. Supaya kita bersama-sama menjaga Sumsel bebas dari asap akibat karhutla," katanya.
Menurutnya perbandingan luasan lahan pada Januari-Juli 2022 dengan lahan terbakar pada 2021 di periode sama mengalami peningkatan. Meski musim kemarau datang sedikit terlambat, tidak menurunkan jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
- KPU OKI Ajukan Penambahan TPS, Fokus di Wilayah Sulit Dijangkau
- Bawaslu Sumsel Rekrut PTPS, Ajak Masyarakat Awasi Pemungutan Suara Pilkada 2024
- Cuaca Ekstrem Ancam Palembang, Potensi Banjir Mengintai