Kader PDIP Pindah Partai Golkar, Apakah Heri Amalindo Melawan Kotak Kosong?

Jelang Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) serentak, khususnya di 7 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan pada 9 Desember 2020 mendatang, manuver Partai Politik (Parpol) mulai memanas.


Perombakan kandidat calon kepala daerah di tubuh Parpol mulai didengungkan bahkan mulai manganti nama kandidatnya dengan berbagai macam alasan seperti elektabilitasnya kurang bagus dan indisipliner kader partai.

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ( PALI) yang mengikuti hajatan pesta demokrasi lima tahun itu, kandidat Irwan ST sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) PALI dari Partai Golkar dan berpasangan dan Calon Bupati ( Cabup) kader Partai Demokrat, yang mendapat surat penugasan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar beberapa waktu lalu, di sebut oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah ( DPD) 1 Partai Golkar Sumatera Selatan Dodi Reza Alex Noerdin, akan di evaluasi dan diganti dengan kandidat lainya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Dodi menegaskan, dia tidak akan mendukung Endang, baik sebagai calon Bupati ataupun Wakil Bupati dari partai Golkar. “Jadi, tidak akan diusung dimanapun (Endang PU Ishak),” ujar Dodi.

Nama lainnya yang akan diganti adalah Ketua Partai Golkar dari PALI yakni Irwan ST yang selama ini terus melakukan gerakan politik untuk maju sebagai Cawabup berpasangan dengan Devi Harianto.

Irwan diganti dengan alasan yang sama seperti Endang. “Untuk di PALI akan kita evaluasi untuk mencari calon alternatif dari kader yang ada,” katanya.

Calon lainnya adalah dari Kabupaten Muratara karena alasan yang sama.

Ketua DPD I Partai Golkar, Dodi Reza Alex merivisi surat tugas untuk 3 calon kepala daerah di Kabupaten PALI, Kabupaten Muratara dan Ogan Ilir.

“Semua sekarang sedang berproses, dan mudah-mudahan proses ini akan berjalan lancar sehingga akhir bulan ini , keputusan final dari DPP Partai Golkar mengenai calon atau bakal calon peserta pilkada akan segera ditetapkan,”kata Dodi, Selasa (9/6).

Namun, santer terdengar dikalangan elit Parpol di Bumi Serapat Serasan, pasangan Incumbent Ir H Heri Amalindo MM, akan berpasangan dengan kader PDIP Drs H Soemarjono akan berpindah partai ke Partai Golkar.

Mantan ketua DPRD PALI itu, akan diusung Partai Golkar dengan memiliki 4 kursi di DPRD PALI, secara otomatis calon patahan akan melenggang untuk daftar ke jalur Parpol.

Ditambah DPD partai Gerindra Sumsel yang memilik 2 kursi DPRD di PALI sudah mengumumkan mengusung Ir Heri Amalindo MM berpasangan Drs Soemarjono.

Dimana syarat jalur Parpol, 20 persen ( 5 kursi DPRD PALI) dari jumlah 25 anggota DPRD PALI.

Analisa rmolsumsel.id belum terjawab:

-Bagaimana nasib pasangan Devi Harianto SH, MH - Irwan ST, ? akan kah melenggang untuk bertarung melawan patahan dan memenuhi syarat 20 persen dari jumlah kursi DPRD PALI ?

-Apakah Partai PDIP yang memilik 4 kursi untuk mencalonkan Ketua DPC PDIP PALI Ferdian Andreas Locony yang saat ini menjabat Wakil Bupati ikut bertarung atau sebaliknya?

-Sedangkan partai Domokrat miliki 3 kursi DPRD PALI, akankah ada partai lain yang bergabung Devi Harianto atau pasangan Devi - Irwan berganti maupun sebaliknya?

Tidak menutup kemungkinan juga patahana akan melawan kotak kosong. Namun, Devi Harianto optimis bisa bertarung melawan patahana dalam wawancara dengan media ini sebelumnya.

Sementara saat dikonfirmasi melalui via handphone, Sekretaris DPD II partai Golkar Kabupaten PALI Seruri mengungkapkan pihaknya belum mengetahui ada kader partai lain masuk ke partai Golkar maupun pencabut surat tugas Irwan ST selaku Cabup PALI.

"Mohon maaf dindo saya belum tahu, sampai saat kami belum tahu, " singkat Seruri.

Sementara ketua DPC PDIP PALI Ferdian Andreas Lacony dan Drs Soemarjono belum bisa dihubungi terkait kadernya pindah partai lain.