Kabut Asap Palembang Makin Pekat, OKI Wilayah Penyumbang Karhutla Terbesar

Kabut asap di Palembang /RMOL
Kabut asap di Palembang /RMOL

Kota Palembang beberapa hari terakhir sudah diguyur hujan. Namun, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) malah makin pekat.


Kabut asap yang menyelimuti Bumi Sriwijaya bahkan sudah mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang pada Selasa 31 Oktober 2023 kemarin. 

Parahnya kondisi kabut asap di Palembang terjadi di jam tertentu mulai pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi pusat produksi kabut asap terbanyak karena luasan wilayah gambut yang terbakar hingga kini belum juga padam.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdinan Krisnanto saat meninjau pemadaman karhutla di Kabupaten OKI. 

Dia mengatakan, pihaknya telah menelusuri beberapa daerah untuk mencari sumber api. 

"Kami telah menelusuri Palembang, Ogan Ilir dan OKI memang asal produksi asapnya berasal dari Kabupaten OKI," ucapnya, Rabu (1/11).

Ferdinan juga menyebutkan, pihaknya telah melakukan pemetaan hingga saat ini kawasan Jungkal, Cengal dan Pangkalan Lampam saat ini wilayah yang masih berasap. 

"Sekarang kami fokus pemadaman lahan yang paling luas dan pertimbangan sumber asap (produksi asap), yakni Jungkal dan Pedamaran," kata Ferdinan.

Secara tegas Ferdinan menjelaskan, kesulitan yang dihadapi pihaknya ketika persediaan air semakin sedikit. 

"Seperti di Jungkal itu airnya semakin sedikit karena tidak ada hujan sama sekali. Sudah 90 hari Jungkal mengalami Hari Tanpa Hujan," imbuhnya. 

Ferdinan juga menambahkan, kekurangan air tentu menyulitkan pihaknya dalam melakukan pemadaman ke daerah tersebut. 

"Saat ini yang terbakar gambut yang cukup dalam, ditambah angin kencang tentunya mempersulit kami dalam pemadaman," tutupnya.