Jumlah kendaraan masyarakat yang terindikasi ingin melakukan mudik mengalami penurunan sebesar 50 persen, sejak delapan hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 bersamaan dengan penindakan larangan mudik.
- Kunjungi Pasaman Barat, Kasad Tinjau Kesigapan Prajurit Bantu Korban Bencana
- Aktivitas Pertambangan Batubara di Sumsel Jadi Penyumbang Emisi Terbesar
- Jelang Hari Kemerdekaan, Pedagang Bendera Mulai Menjamur di Palembang
Baca Juga
Begitu yang disampaikan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono saat meninjau Gerbang Tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/5).
“Sampai kemarin, penurunan 50 persen. Ini sudah bagus dan harapan kita semakin mendekati lebaran ini kesadaran masyarakat juga semakin bagus agar tidak melakukan mudik,” kata Istiono.
Mantan Kapolda Bangka Belitung ini menyampaikan, dari hasil pantauanya di exit tol Banyumanik yang merupakan ujung jalan keluar bagi para pemudik kearah Jawa Tengah dan Jawa Timur telah berkurang fluktuasi pemudiknya.
Hal ini dikarenakan, efektifnya penyekatan di tol maupun di jalan arteri pejagaan yang merupakan titik perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Fluktuasi pemudik di ujung ini (exit tol Banyumanik) sudah mulai turun kita lihat karena dari Jakarta menuju ke perbatasan Jabar-Jateng di titik Pejagaan dan di arterinya juga terseleksi dengan ketat,” jelasnya.
Secara keseluruhan, Istiono
mengatakan jajarannya telah memutarbalikan kendaraan dari mulai titik
penyekatan yang ada di Lampung, Sumatera hingga Jawa Timur berjumlah kurang
lebih 21 ribu kendaraan.
- Ikan Kodok Terancam Punah, Ditemukan di Pesisir Barat Lampung
- Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor, Satu Gram Jadi Rp1.249.000
- Inggris Gelontorkan Rp 98 Miliar Bantu Pengungsi Rohingya di Bangladesh