Jatanras Polda Sumsel Tangkap Kelompok Remaja yang Viral Karena Sweeping Warga

Unit 1 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel mencokok dua kelompok remaja yang meresahkan masyarakat Kota Palembang lantaran dengan aksi sweepingnya. Penangkapan kelompok ini dipimpin Kanit I Kompol Willy Oscar dan Panit AKP Biladi Ostin serta Katim Aipda Kelvin Marley, Kamis (10/2) malam.(ist/rmolsumsel.id)
Unit 1 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel mencokok dua kelompok remaja yang meresahkan masyarakat Kota Palembang lantaran dengan aksi sweepingnya. Penangkapan kelompok ini dipimpin Kanit I Kompol Willy Oscar dan Panit AKP Biladi Ostin serta Katim Aipda Kelvin Marley, Kamis (10/2) malam.(ist/rmolsumsel.id)

Puluhan remaja tanggung yang membuat video aksi di atas Jembatan Musi IV dan Jl DI Panjaitan Plaju dengan membawa senjata tajam, berhasil ditangkap Unit 1 Subdit 3 Jatanras Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (10/2) malam.


Sebelumnya aksi kelompok remaja yang di dominasi pelajar ini sempat meresahkan warga Palembang dan sekitar lantaran aksi sweeping yang berkeliling mebawa senajata tajam. Aksi tersebut sempat terekam video dan viral di media sosial.

Penangkapan kelompok ini dipimpin Kanit I Kompol Willy Oscar dan Panit AKP Biladi Ostin serta Katim Aipda Kelvin Marley.  "Tadi malam gerombolan sweeping sudah kita amankan dan saat ini masih dalam pemeriksaan," kata Kasubdit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Agus Prihadinika, Jumat (11/2). 

Lebih lanjut dia menjelaskan, kelompok pertama adalah rombongan remaja yang viral karena berkeliling seraya membawa senjata tajam. Bahkan sudah ada satu korban yang dilukai oleh bagian dari rombongan ini.  Parahnya aksi mereka juga sengaja memposting foto bersama seraya memegang senjata tajam lalu disebar di berbagai sosial media (sosmed). 

Kelompok kedua merupakan remaja yang kerap nongkrong di pinggir dan membuat suara kegaduhan sehingga mengganggu warga. Bahkan mereka juga sengaja bernyanyi dengan lirik lagu menghina polisi. 

"Mayoritas dari mereka ini masih berstatus pelajar," katanya.

Berdasarkan pemeriksaan, kelompok remaja ini melakukan aksinya secara spontan tanpa ada perencanaan.  Meski begitu, Agus memastikan untuk seluruh remaja yang ditangkap bakal diproses sesuai dengan kesalahan mereka. 

"Ada yang kita berikan pembinaan serta dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan bagi yang terbukti melakukan tindak pidana akan diproses hukum lebih lanjut," pungkasnya.