Jika ada anggapan Virus Corona akan mati pada suhu di atas 27 derajat Celcius, maka itu dibantah Recep Tekin. Pakar penyakit menular dan mikrobiologi klinis di Dicle University di Turki tenggara mengatakan, suhu yang lebih panas tidak akan membantu memperlambat penyebaran virus corona jenis baru COVID-19.
- Dorong Peningkatan Ekonomi Warga, Pemkot Prabumulih Bantu Alat dan Modal Usaha
- Airlangga Hartarto Bagikan Pupuk Diskon di Bekasi
- Suku Bunga Acuan Belum Pasti Harga Emas Terus Merangkak Naik
Baca Juga
"Jika anda menjaga jarak sosial dan menggunakan masker maka tingkat infeksi penyakit mungkin menurun tetapi suhu itu sendiri tidak efektif," kata Recep Tekin kepada Kantor Berita Anadolu.
Merujuk pada suhu Mediterania yang panas di Turki Selatan, Tekin menyoroti bahwa jumlah kasus COVID-19 di wilayah tersebut baru-baru ini melonjak meski suhunya tinggi.
"Jika suhu panas sepenuhnya mencegah virus maka kami seharusnya tidak melihat kasus di Arab Saudi dan Afrika," lanjutnya seperti dilansir JPNN.com, Sabtu (11/7/2020).
Memperhatikan bakal ada hari-hari yang lebih panas dalam beberapa pekan mendatang, ia mengatakan masyarakat tidak boleh bertindak dengan mengandalkan ini. Namun mereka harus menggunakan masker, menjaga jarak sosial dan memperhatikan kebersihan tangan tanpa menghiraukan suhu.
Hingga Rabu Turki melaporkan total 5.282 kematian akibat COVID-19 sementara lebih dari 187.511 pasien dinyatakan sembuh. Saat ini terdapat lebih dari 208.938 kasus terkonfirmasi COVID-19 di negara tersebut
Sejak kemunculannya di Wuhan, China tengah pada Desember lalu pandemi virus corona telah merenggut 551.000 lebih korban jiwa di 188 negara dan wilayah.
Kasus COVID-19 di seluruh dunia kini mencapai 12,1 juta, sementara lebih dari 6,65 juta orang telah pulih dari penyakit pernapasan tersebut, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS.[ida]
- Hingga H+6 Lebaran, Kereta Api Sudah Angkut 45.980 Pemudik
- Tiongkok Demam Minidrama di Aplikasi, Pasarnya Tumbuh hingga Rp105 Triliun
- Terancam Bangkrut, Adidas Merugi Rp 1,2 Triliun