Jalur Kereta Haurpugur – Cicalengka Kembali Normal

Stasiun Purwosari, salah satu stasiun keberangkatan di wilayah Daop 6 Yogyakarta. (ist/rmolsumsel.id)
Stasiun Purwosari, salah satu stasiun keberangkatan di wilayah Daop 6 Yogyakarta. (ist/rmolsumsel.id)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta telah berhasil melakukan normalisasi jalur kereta api setelah terjadi kecelakaan antara Kereta Api Turangga jurusan Surabaya-Gubeng Bandung dan KA Lokal Padalarang-Cicalengka pada Jumat (5/1). 


Sebagai langkah awal, PT KAI memberlakukan rekayasa pola operasi KA memutar untuk jurusan kereta tujuan dan keberangkatan Bandung. Beberapa kereta api menuju dan dari Bandung terpaksa melakukan jalur memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain. 

Namun, pagi ini (6/1), kondisinya telah kembali normal. Jalur kereta api di petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka sudah selesai dilakukan sterilisasi dan dapat dilewati oleh KA pada pukul 06.30 WIB.

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menyatakan bahwa perjalanan KA ke arah Tasikmalaya, Kiaracondong, maupun Bandung telah dinyatakan aman, dan semua perjalanan KA dapat beroperasi seperti semula, meskipun dengan pembatasan kecepatan.

"PT KAI Daop 6 Yogyakarta sangat serius dalam memberikan layanan perjalanan kereta yang aman, nyaman, dan tepat waktu bagi penumpang. Kami menerapkan zero tolerance terhadap kecelakaan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta," ungkap Krisbiyantoro.

Manajemen PT KAI telah melakukan berbagai upaya untuk menekan dan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kereta api. Peningkatan sistem komunikasi, perjalanan kereta, dan peningkatan aspek teknis lainnya menjadi fokus upaya tersebut.

Sebelum normalisasi jalur ini, PT KAI telah memberlakukan rekayasa jalur sebagai tindak lanjut terhadap kecelakaan tersebut. Normalisasi ini menunjukkan komitmen PT KAI dalam menjaga keselamatan penumpang dan meningkatkan kualitas pelayanan perkeretaapian di Indonesia.