Jalan Rusak dan Mobil Mogok jadi Penyebab Macet Panjang di Jalinteng Muba

Kemacetan terjadi di Jalan Lintas Tengah Desa Bailangu Timur yang disebabkan jalan yang hancur dan mobil mogok di badan jalan. (Amarullah Diansyah/rmolsumsel).
Kemacetan terjadi di Jalan Lintas Tengah Desa Bailangu Timur yang disebabkan jalan yang hancur dan mobil mogok di badan jalan. (Amarullah Diansyah/rmolsumsel).

Kemacetan panjang terjadi di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng), tepatnya di Desa Bailangu Timur, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin. Kemacetan tersebut terjadi sejak Rabu (5/1) malam hingga Kamis (6/1) siang.


Dari pantauan di lokasi, kemacetan tersebut disebabkan jalan berstatus milik negara mengalami kerusakan yang sangat parah dengan lubang yang dalam disertai lumpur lantaran diguyur hujan semalaman. Bukan hanya itu, adanya dua kendaraan besar yang mogok dan patah As disertai kelakuan pengendara yang tidak mau mentaati aturan semakin memperkeruh kemacetan. 

Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy yang meninjau langsung lokasi kemacetan mengatakan, para personil Sat Lantas telah melakukan pengaturan arus lalu lintas sejak pagi. "Kejadiannya dimulai Rabu (5/1) sore. Pengaturan lalu lintas sudah dilakukan dengan sistem buka tutup dan mengalihkan arus lalu lintas," kata dia. 

Selain itu, pihaknya juga mendorong sopir truk fuso untuk segera memperbaiki as mobil itu lalu pihak dari Lantas juga melakukan pemantauan menggunakan drone. “Sekarang ini sudah terurai kemacetannya dengan sistem buka tutup, kalau mobil fuso itu belum bisa dievakuasi," kata dia. 

Sementara Kasatker PJN I Palembang Albar Daen melalui PPK Endi Abde Roza, membenarkan adanya kemacetan disebabkan, ada dua mobil truk mogok dan patah AS sejak satu malam di jalan dekat longsoran di Desa Bailangu.

Meski demikian, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satlantas dan jajarannya untuk membantu mengatur arus lalulintas dan petugas dari pihaknya melakukan perbaikan. "Untuk hari ini saja, saya sudah masukkan lebih dari 50 m3 batu pecah untuk penimbunan. Lokasi tersebut sudah beberapa kali ditangani tapi tidak bertahan lama karena lalu lintas padat dan aktifitas alat berat dari kontraktor penanganan longsoran,” tandas dia.