Irigasi, Embung Hingga Asuransi Pertanian Diharapkan Bantu Petani Hadapi El Nino

Irigasi Swah di Sumsel/net
Irigasi Swah di Sumsel/net

Kemarau panjang atau fenomena El Nino yang sedang melanda Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas sektor pertanian. Periode panjang tanpa hujan dan kekeringan tanah yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerugian yang serius bagi para petani, bahkan hingga pada tingkat kegagalan panen yang mengkhawatirkan.


Menurut Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) sekaligus pengamat lingkungan, Yulian Junaidi, resiko terburuk yang akan dialami oleh petani dari fenomena El Nino adalah gagal panen. Hal tersebut terjadi karena kekeringan dalam jangka waktu panjang.

"Di beberapa wilayah yang harusnya bisa menanam, seperti di sawah, lebak, tempat pasang surut, bisa terlambat menanam. Harusnya bisa menanam, karena kering, jadi tidak bisa," ungkap Yulian kepada media, Kamis (14/9).

Tak hanya itu, lanjut Yulian, pergeseran musim tanam akan berisiko dan membuat ledakan hama penyakit. Ketika menanam di luar masa tanam sangat berisiko terhadap hama penyakit.

"Apalagi situasi El Nino berkorelasi saat tanam, kalau sekarang harus menanam, menanamnya juga harus mundur saat turun hujan, di luar musim biasanya. Kalau di luar musim tanam, bisa adanya ledakan hama lagi," kata Yulian.

Oleh karena itu, kata Yulian, program-program pertanian terkait pengairan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) dapat membantu petani mengantisipasi fenomena El Nino, karena soal El Nino terkait sumber air.

"Diharapkan dengan perbaikan irigasi, embung, bisa mengatasi persoalan. Karena situasi (El Nino) sedang kita hadapi sekarang ini," kata Yulian.

Selanjutnya, kata Yulian, program lain yang tak kalah pentingnya adalah asuransi pertanian. Pasalnya, asuransi pertanian dapat membantu permodalan bagi petani yang gagal panen.

"Asuransi pertanian juga perlu. Petani kalau menghadapi gagal panen, akan sulit bangkit lagi menghadapi periode tanam berikutnya. Karena modalnya sedikit. Jika tidak disiapkan asuransi pertanian, akan kekurangan pembiayaan," ungkap Direktur Spora Institut ini.

Pihak pemerintah yakni Kementan telah menyiapkan sejumlah langkah menghadapi kekeringan sebagai dampak El Nino. Adapun aksi nyata tersebut diantaranya adalah dengan koordinasi, pendataan atau pemetaan wilayah, penyediaan sumber pengairan alternatif, dan gerakan percepatan tanam.