Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Komjen Fadil Imran angkat suara terkait isu permintaan video testimoni mengapresiasi Presiden Jokowi kepada sejumlah rektor di Jawa Tengah, termasuk Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah.
- Daftar Bacaleg, Pengurus dan Caleg PKB Kota Palembang Kompak Pakai Sarung
- Firli Bahuri Cs Tak akan Tinggal Diam Hadapi Money Politics Pemilu 2024
- Baru Terealisasi 0,67 Persen, DPR Pertanyakan Lambatnya Peremajaan Sawit Rakyat
Baca Juga
Dalam video tersebut, Rektor Unika diduga dipaksa oleh sejumlah oknum.
Fadil mengatakan polisi melalui Operasi Nusantara Cooling System hampir setiap hari mendatangi sejumlah tokoh, mulai dari tokoh masyarakat dan tokoh agama, bukan hanya rektor saja.
"Polisi hampir setiap hari mendatangi orang, bukan hanya rektor. Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda. Ini barangkali karena yang didatangi rektor saja kemudian ada momentum-momentum seperti itu, dan menjadi sebuah perbincangan," kata kata Fadil di Lapangan Satlat Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor, Rabu (7/2).
Apalagi beberapa hari ini, santer pernyataan sikap dari beberapa universitas soal situasi bangsa.
Fadil pun memastikan, kunjungan ke tokoh agama sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
Seperti diketahui, Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Ferdinandus Hindarto dihubungi oleh orang yang diduga polisi dari Polrestabes Semarang yang kemudian memintanya membuat video apresiasi terhadap Presiden Jokowi.
- Disebut Sebagai Negara Penjajah, DPRD Sumsel Tolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20
- Kabar Gembira untuk Orang Berdarah O dan B
- Gerindra Berharap Pertemuan Prabowo-Puan Digelar Sebelum Lebaran