Pemerintah terus mengurangi upaya pengiriman ekspor bahan tambang dalam bentuk mentah ke luar negeri. Tahun ini, ada dua bahan mentah yang akan dihentikan kegiatan ekspornya. Yakni bauksit dan tembaga.
- Warga Ancam Aksi di Kejati, Usut Dugaan Kongkalikong Pemprov Sumsel dengan PT GHEMMI-Musi Prima Coal
- Optimalkan Sumber Daya Tambang di Kabupaten Muratara, Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel
- Surat Edaran Titik Antar Jemput Tak Digubris, Perusahaan Tambang Kangkangi Bupati Muara Enim
Baca Juga
Presiden Joko Widodo mengatakan, penghentian ekspor bahan mentah dilakukan untuk membangun kemandirian bangsa dan memperkokoh kepemimpinan Indonesia di mata internasional dengan menekan adanya ekpor bahan mentah keluar negeri.
"Tahun ini segera juga akan kita stop ekspor bahan mentah bauksit. Tahun depan Juga akan kita stop lagi ekspor bahan mentah tembaga,” kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara HUT ke-49 PDI Perjuangan secara virtual di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (10/1).
Selain kedua bahan tambang tersebut, presiden dua periode ini juga berjanji ke depan akan menghentikan bahan mentah hasil tambang lainnya di Indonesia. Jokowi mengatakan, hilirisasi industri akan terus ditingkatkan lantaran tidak ingin Indonesia seperti kembali dijajah VOC yang selalu mengirim bahan-bahan mentah atau raw material keluar negeri.
“Karena dampak dari hilirisasi industri ini akan sangat besar, selain membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya bagi rakyat ini, juga akan memberikan nilai tambah yang besar,” katanya.
Dia mengatakan, tahun 2020 lalu, pemerintah telah menghentikan ekspor bahan mentah nikel dan hingga kini masih berjalan. Dari penghentian ekspor bahan mentah tersebut, Jokowi mengatakan Indonesia mengalami keuntungan dari ekspor nikel kurang lebih Rp 25 triliun.
- Warga Ancam Aksi di Kejati, Usut Dugaan Kongkalikong Pemprov Sumsel dengan PT GHEMMI-Musi Prima Coal
- Bahlil Bakal Kasih Ormas Izin Pertambangan
- Optimalkan Sumber Daya Tambang di Kabupaten Muratara, Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel