India Jadi Salah Satu Pusat Startup Dunia, 73 Ribu Startup Dipimpin Wanita

Ilustrasi/ist
Ilustrasi/ist

India berhasil memantapkan diri sebagai salah satu ekosistem startup paling dinamis di dunia. Ekosistem kewirausahaan negara ini membanggakan lebih dari 100 unicorn startup yang bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS.


Hingga akhir tahun 2024, menurut laporan Times Kuwait, 157.066 startup telah diakui oleh Departemen Promosi Industri dan Perdagangan Dalam Negeri (DPIIT) dan 759.303 pengguna terdaftar di portal, sementara lebih dari 73.000 dari startup terdaftar ini memiliki setidaknya satu direktur perempuan.

Perluasan pesat perusahaan rintisan di berbagai industri seperti fintech, edtech, health-tech, dan e-commerce didorong oleh aksesibilitas internet yang terjangkau dan tenaga kerja muda yang bergairah. Laporan Ekosistem Perusahaan Rintisan India oleh Startup India menyoroti bagaimana perusahaan rintisan India memanfaatkan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan IoT untuk mengatasi tantangan lokal dan global.

Budaya inovasi yang berkembang pesat ini didukung oleh inkubator, akselerator, dan jaringan bimbingan yang kuat, sehingga menciptakan ekosistem khas yang menghubungkan isu-isu akar rumput dengan solusi canggih.

Kota-kota seperti Bengaluru, Hyderabad, Mumbai, dan Delhi-NCR telah muncul sebagai pusat inovasi, yang menawarkan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan rintisan untuk berkembang. Faktor-faktor seperti kelas menengah yang sedang berkembang, penetrasi internet yang meluas, dan peningkatan dukungan pemerintah telah mengkatalisasi pertumbuhan ini.

Bengaluru, yang sering disebut sebagai "Silicon Valley-nya India," merupakan rumah bagi beberapa perusahaan rintisan paling sukses di negara tersebut, termasuk Flipkart, Ola, dan Swiggy. Hyderabad, dengan infrastruktur TI yang tangguh dan inisiatif seperti T-Hub, juga telah menjadi pusat bagi para pengusaha teknologi. Sementara itu, Mumbai, ibu kota keuangan, menawarkan akses yang tak tertandingi ke pendanaan dan jaringan bisnis, dan Delhi-NCR telah berkembang menjadi pusat perusahaan rintisan multi-sektor.

Pemerintah India telah memainkan peran penting dalam memelihara ekosistem perusahaan rintisan. Inisiatif Startup India, yang diluncurkan pada tahun 2016, menawarkan dukungan finansial, pembebasan pajak, dan kesempatan bimbingan bagi para pengusaha pemula.

Selain itu, skema seperti Fund of Funds for Startups (FFS) dan Atal Innovation Mission (AIM) telah menyediakan modal dan sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan rintisan.

Lebih jauh lagi, pemerintah negara bagian telah meluncurkan kebijakan perusahaan rintisan mereka sendiri. Misalnya, program “Elevate 100” Karnataka dan “Startup Mission” Kerala telah mendorong kewirausahaan regional. Inisiatif-inisiatif ini secara kolektif berkontribusi dalam menciptakan ekosistem yang kuat yang mendukung inovasi di berbagai sektor. Salah satu aspek yang paling menginspirasi dari lanskap startup India adalah meningkatnya partisipasi wirausahawan perempuan.

Dengan lebih dari 73.000 startup yang menampilkan setidaknya satu direktur perempuan, India menjadi contoh bagi inklusivitas dalam bisnis. Startup yang dipimpin perempuan membuat langkah maju di berbagai sektor, mulai dari perawatan kesehatan dan pendidikan hingga teknologi dan e-commerce.

Pengusaha perempuan terkemuka seperti Falguni Nayar dari Nykaa, Richa Kar dari Zivame, dan Ghazal Alagh dari Mamaearth telah mendobrak batasan dan membuka jalan bagi orang lain untuk mengikutinya. Para pemimpin ini tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga menginspirasi generasi perempuan baru untuk menekuni kewirausahaan.

Meskipun ekosistem startup India berkembang pesat, bukan berarti tanpa tantangan. Akses ke pendanaan tetap menjadi rintangan yang signifikan bagi startup tahap awal, khususnya di kota-kota Tingkat 2 dan Tingkat 3. Selain itu, kompleksitas regulasi dan keterbatasan infrastruktur dapat menghambat pertumbuhan.

Namun, tantangan ini juga menghadirkan peluang. Munculnya jalur pendanaan alternatif, seperti utang ventura dan crowdfunding, membantu menjembatani kesenjangan pembiayaan. Demikian pula, fokus pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur digital dan menyederhanakan regulasi menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi startup.

Ekosistem startup India siap untuk pertumbuhan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang. Munculnya startup teknologi mendalam, kemajuan dalam kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, serta meningkatnya fokus pada keberlanjutan membentuk masa depan inovasi.

Selain itu, kolaborasi yang terus berkembang antara perusahaan rintisan, perusahaan, dan lembaga akademis mendorong budaya penelitian dan pengembangan.

Selain itu, dividen demografi India menawarkan keuntungan yang unik. Dengan populasi muda yang paham teknologi dan kumpulan bakat yang terus berkembang, negara ini berada pada posisi yang tepat untuk memimpin lanskap inovasi global.