Kebijakan menaikkan harga BBM Subsidi yang dilakukan pemerintah Indonesia juga diikuti oleh negara lain. Salah satunya Tunisia.
- Tunisia Bongkar Jaringan Perdagangan Organ Manusia Internasional
- Presiden Tunisia Jadi Musuh Jurnalis Nomor 1 Dunia
- Kapal Bahan Bakar Tenggelam di Tunisia, Picu Bencana Lingkungan
Baca Juga
Negara yang terletak di Benua Afrika ini baru-baru ini mengumumkan kenaikan harga BBM dan gas sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi subsidi.
Kementerian Energi pada Sabtu (17/9) mengumumkan pihaknya menaikkan harga gas untuk memasak sebesar 14 persen, dari 7,750 dinar (Rp 36 ribu) menjadi 8,800 dinar (Rp 41 ribu). Ini adalah kenaikan pertama gas dalam 12 tahun di Tunisia.
Sementara BBM naik 3 persen, dari 2,330 dinar (10 ribu) menjadi 2,400 dinar (Rp 11 ribu). Kenaikan harga BBM merupakan yang keempat kalinya pada tahun ini, seperti dimuat Reuters.
Tunisia memperkirakan defisit anggarannya akan meningkat menjadi 9,7 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2022, naik dari yang diperkirakan sebelumnya 6,7 persen karena dolar yang lebih kuat dan peningkatan tajam dalam harga biji-bijian dan energi.
Defisit neraca energi meningkat dua kali lipat menjadi 6 miliar dinar dalam delapan bulan pertama 2022 dibandingkan dengan 2,9 miliar dinar tahun lalu, didorong oleh dampak perang di Ukraina.
Berada di tengah krisis keuangan, Tunisia saat ini sedang mencoba menyepakati program pembiayaan baru dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
- Hadiah Spesial untuk Pemudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi
- Arab Saudi Eksekusi Mati 330 Orang Tahun Ini, Jumlah Tertinggi dalam Beberapa Dekade
- Masuk Klasifikasi UMKM, Ojol Bakal Dapat Subsidi BBM