Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan penjelasan terkait pemberitaan di publik mengenai Presiden Joko Widodo yang tidak disambut oleh pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) ketika tiba di Washington DC.
- Sinergi dengan Polri, Panglima TNI Siap Amankan Perhelatan KTT ASEAN di Jakarta
- Hari Kedua KTT, Jokowi Pimpin Pembahasan Isu Myanmar
- Buka KTT ASEAN, Jokowi Soroti Kondisi Ekonomi Global yang Belum Pulih
Baca Juga
Jurubicara Kemlu, Teuku Faizasyah menjelaskan, kunjungan Jokowi ke Washington DC adalah untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS, sehingga tidak ada penyambutan khusus yang dilakukan.
"Kunjungan Presiden RI ke Washington DC bukan kunjungan bilateral, namun dalam rangka hadiri ASEAN-US Special Summit," ujar Faizasyah kepada wartawan.
Jokowi yang didampingi istri, Iriana Jokowi, dan rombongan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC pada Selasa (10/5) pukul 21.40 waktu setempat.
Ketibaan Jokowi disambut oleh Duta Besar RI untuk AS Rosan Roelani, tanpa pejabat AS.
Faizasyah menerangkan, sambutan serupa juga dirasakan oleh kepala negara lainnya. Termasuk Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri, dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh yang sudah terlebih dulu tiba pada hari yang sama.
"Sangat disayangkan mengambil keputusan tanpa paham situasi sebenarnya," pungkas Faizasyah.
- Sinergi dengan Polri, Panglima TNI Siap Amankan Perhelatan KTT ASEAN di Jakarta
- Hari Kedua KTT, Jokowi Pimpin Pembahasan Isu Myanmar
- Buka KTT ASEAN, Jokowi Soroti Kondisi Ekonomi Global yang Belum Pulih