Hati-hati! Hoax Covid-19 Jadi Infodemic Mematikan

Saat seluruh elemen bangsa berjuang memerangi virus corona, ada segelintir orang yang dengan sengaja menyebar berita-berita bohong (hoax) mengenai Covid-19 itu.


Sehubungan itu, Presidium Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Harry Sufehmi menyesalkan keberadaan 301 informasi bohong tersebut. Hoax-hoax itu bertebaran di banyak kanal media terkait virus corona baru (Covid-19).

Sebab, hal itu memperparah kondisi masyarakat yang tengah sulit melawan virus asal Wuhan, China ini.

Dalam jumpa pers virtual yang diselenggarakan di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Harry Sufehmi menyebut hoax tentang Covid-19 adalah infodemik.

"Jadi istilah infodemik itu sekarang sudah mengglobal, karena turut memperburuk situasi. Kita saat ini di situasi pandemik wabah global bukan lokal lagi, dan infodemik ini tidak menolong situasi yang parah ini," ujar Harry Sufehmi, Sabtu (18/4).

Infodemik yang masih mencuat hingga saat ini, diungkapkan Harry Sufehmi, bisa berakibat fatal. Bukan tidak mungkin katanya, kabar hoax bisa menelan korban jiwa. Pasalnya, Mafindo menemukan satu hoax yang terkait dengan obat untuk Covid-19. Dalam hoax tersebut disebutkan, bawang putih bisa menjadi obat bagi masyarakat untuk menangkal corona.

"Akibat infodemik ini bisa cukup fatal, sampai menyebabkan korban nyawa. Misalnya informasi mengenai obat tapi hoax, jadi orang lengah. Oh nggak apa-apa kalau kena, karena tinggal makan bawang putih kita sembuh gitu. Padahal sebetulnya hoax," ungkap Harry Sufehmi.

Selain berakibat pada korban nyawa, hoax juga sangat mempengaruhi psikologi masyarakat. Sebab ujar Harry Sufehmi, situasi pandemik Covid-19 yang membuat semua lini kehidupan masyarakat sulit, sudah cukup mempengaruhi psikologi masyarakat.

"Lalu juga berbagai narasi yang menghasut tapi berbasis hoax, sehingga menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat yang juga sudah cukup susah karena wabah ini. jadi kita kasihan sekali," dia menambahkan.[ida]