Hasil Lab, Puluhan Kerbau yang Mati di Muratara Ternyata Terpapar Penyakit Ngorok

Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan Ikan) Kabupaten Muratara saat mengambil sampel terhadap kerbau yang mati milik warga. (ist/RmolSumsel.id)
Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan Ikan) Kabupaten Muratara saat mengambil sampel terhadap kerbau yang mati milik warga. (ist/RmolSumsel.id)

Puluhan kerbau yang mati mendadak di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan ternyata disebabkan akibat terpapar penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang sering menyerang hewan ternak.


Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan Ikan) Kabupaten Muratara Ade Mery.

"Berdasarkan hasil sampel yang diambil oleh pihaknya air liur pada hewan yang masih hidup. Jadi untuk sementara dapat disimpulkan penyakit SE itu penyebab puluhan ekor kerbau mati. Karena hewan tersebut ngorok dan susah untuk bernapas serta penularannya pun cukup cepat kepada hewan ternak lain,"ujar Ade, Senin (29/5).

Ia menjelaskan upaya yang dilakukan oleh pihaknya sudah melakukan vaksin, namun sekarang baru sebagian saja hewan ternak kerbau yang ada di Kabupaten Muratara.

Masih katanya,  karena yang menjadi kendala oleh pihaknya untuk melakukan vaksin, sebab kerbau milik peternak itu banyak yang dilIarkan.  Jadi mereka kesusahan untuk menangkap kerbau atau memasukan dalam kandang.

"Di Desa Rantau Kadam, Kecamatan Karang Dapo dan Desa Pauh Kecamatan Rawas Ilir hewan ternak kerbau sudah sebagian divaksin. Namun yang menjadi kendala sekarang yaitu banyak hewan ternak mereka itu diliarkan jadi susah untuk masuk dalam kandang.  Sehingga kita tidak bisa menyuntikan vaksin,"bebernya.

Ia menghimbau kepada seluruh peternak kerbau agar bisa mengandangkan dan juga memisahkan jika ada hewan ternak yang mengidap penyakit ngorok, agar tidak menular terhadap hewan ternak lain.

"Agar kerbau itu di kandang supaya bisa divaksin dan juga pisahkan apabila ada kerbau yang sudah terserang penyakit ngorok, agar tidak menular kepada hewan ternak lain,”imbuhnya.