Harley Davidson Proyeksikan Penurunan Pendapatan Hingga 9 Persen

Harley-Davidson/Net
Harley-Davidson/Net

Raksasa kendaraan ikonik mewah, Harley-Davidson, memperkirakan pendapatannya di segmen sepeda motor tahun ini akan mengalami penurunan sebesar 9 persen dari tahun sebelumnya.


Meskipun kenaikan harga dan biaya tambahan pada model tertentu telah membantu mempertahankan margin produsen sepeda motor yang berbasis di Milwaukee ini, namun hal itu tidak cukup untuk menyeimbangkan penurunan pengiriman sepeda.

"Kami menyadari bahwa lingkungan makro secara keseluruhan, termasuk suku bunga yang tinggi, menambah kompleksitas keputusan pelanggan kami untuk membeli produk-produk yang bersifat diskresioner," kata CEO Harley-Davidson Jochen Zeitz dalam sebuah pernyataan kepada para analis.

Pengiriman sepeda motor global perusahaan yang telah berusia 120 tahun ini mengalami penurunan sebesar 13 persen pada kuartal keempat, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena dealer mempertahankan persediaan yang lebih rendah di tengah lambatnya permintaan.

Penjualan ritel Harley-Davidson secara global juga mengalami penurunan sebesar 11 persen, dengan penurunan terbesar mencapai 9 persen di Amerika Utara.

“Kinerja ritel Amerika Utara terus terkena dampak negatif dari kenaikan suku bunga, ketidakpastian ekonomi, dan penurunan penjualan sepeda motor non-inti,” tambah perusahaan tersebut.

Pesaingnya, Polaris, juga memperkirakan penurunan penjualan pada tahun 2024 karena lingkungan ritel yang sulit.

Menurut data LSEG, analis memperkirakan kenaikan pendapatan setahun penuh sebesar 0,43 persen di segmen sepeda motor Harley-Davidson.

Penjualan perusahaan dari sepeda motor dan produk terkait turun sekitar 14 persen menjadi 792 juta dolar AS pada kuartal tersebut, meleset dari ekspektasi analis sebesar 880,2 juta dolar AS.