Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghadapi musim kemarau panjang tahun ini.
- Polres Muara Enim Tertibkan Kendaraan di Kalangan Desa Cinta Kasih
- Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Iklim Investasi di Muba
- Jalan Tembus Jembatan Musi VI – Jalan KH Wahid Hasyim Ditarget Kelar Tahun Ini
Baca Juga
Kepala BPBD OKU, Amzar Kristopa didampingi Manager Pusdalops, Gunalfi mengatakan, musim kemarau panjang diprediksi terjadi dimulai pada periode Maret 2023.
"Bahkan, musim kemarau tahun 2023 ini diprediksi sedikit cukup ekstrim yang disebabkan indeks El Nino mengalami peningkatan," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati OKU tentang siaga darurat bencana kabut asap akibat pembakaran hutan secara liar oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab.
Selain itu, Pemkab OKU juga membentuk satgas tingkat kabupaten hingga desa agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Yang terpenting masyarakat terus kami ingatkan agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena sangat berpotensi menimbulkan kabut asap karhutla," tegasnya.
Berdasarkan hasil pemetaan, kata dia, di Kabupaten OKU terdapat tujuh kecamatan yang dipetakan sebagai daerah rawan karhutla.
Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, Muara Jaya, Semidang Aji, Lengkiti, Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Lubuk Batang.
Daerah-daerah ini dipetakan rawan terjadi karhutla karena masih banyak lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.
"Untuk itu sosialisasi tentang larangan membakar hutan untuk membuka lahan pertanian terus kami lakukan sebagai upaya pencegahan dini bencana kabut asap di Kabupaten OKU," ujarnya.
- Siswa SMP yang Hanyut di Sungai Ogan OKU Ditemukan Meninggal Dunia
- Kesal Kurang Diperhatikan Pemerintah, Ratusan Warga Korban Banjir OKU Blokir Jalan Lintas Sumatera
- Dua Penumpang Travel Hanyut Terbawa Banjir di OKU Ditemukan Meninggal Dunia, Tiga Orang Masih Dalam Pencarian