Gunakan Aspal Karet, Pembangunan Jalan Lais-Petaling-Teluk Kijing Serap 13,8 Ton Karet Petani

Bupati Muba Dodi Reza Alex mendengarkan penjelasan Kepala Dinas PUPR Herman Mayori mengenai jalan yang baru selesai dibangun menggunakan aspal karet. (Humas Pemkab Muba/rmolsumsel.id)
Bupati Muba Dodi Reza Alex mendengarkan penjelasan Kepala Dinas PUPR Herman Mayori mengenai jalan yang baru selesai dibangun menggunakan aspal karet. (Humas Pemkab Muba/rmolsumsel.id)

Pembangunan jalan kabupaten di Musi Banyuasin konsisten menggunakan aspal karet. Seperti halnya pembangunan jalan Lais-Petaling-Teluk Kijing sepanjang kurang lebih 13 kilometer.


Kepala Dinas PUPR Muba, Herman Mayori melaporkan, lanjutan peningkatan jalan di Kecamatan Lais ini senilai Rp39.372.200.000 dengan lama pengerjaan 210 hari kalender. Saat ini kegiatan hampir 100 persen selesai.

Pekerjaan mulai dilaksanakan sejak 18 April 2021 dengan rentang fungsional Lais-Petaling-Teluk Kijing. Sedangkan panjang efektif yang dilakukan peningkatan sepanjang 9.794 meter dengan perkerasan aspal AC - BC dan AC - WC (Lateks) dengan lebar bervariasi antara 4,5 – 5,5 meter.

“Peningkatan jalan ini menyerap aspal karet lateks lebih kurang 13,8 ton. Sedangkan pelebaran jalan  beton sepanjang lebih kurang 3.200 meter dengan lebar masing-masing kiri kanan 1 meter,” terang Herman saat mendampingi Bupati Muba meninjau sekaligus meresmikan penggunaan jalan di Simpang Patin Susun 3, Petaling, Lais, Kamis (9/9).

Herman menambahkan, pembangunan juga dibarengi pembuatan utilitas jalan yakni pembuatan tembok penahan badan jalan sepanjang 470 meter dengan ketinggian bervariasi antara 1 sampai 1,5 meter, pembuatan parit pasangan pada kiri kanan badan jalan sepanjang 1.475 meter dengan lebar atas bersih saluran rata-rata 50 - 60 cm, pemasangan gorong-gorong buis beton diameter 1 meter sebanyak 16 unit, pemasangan box precast ukuran 1 x 1 meter sebanyak 12 unit, pemasangan box precast ukuran 2 x 1 meter sebanyak 5 unit.

“Progres fisik pekerjaan telah mencapai lebih kurang 98,10 persen. Prinsipnya secara konstruksi sudah selesai 100 persen. Kita juga ada satu lagi proyek lanjutan yakni jembatan menuju Desa Rantau Kroya senilai Rp25 miliar termasuk pembebasan tanah untuk pembangunan jembatan,” tutur Herman.

Bupati Muba, Dodi Reza Alex mengatakan, peningkatan jalan menggunakan aspal karet ini dalam upaya memperlancar akses serta memudahkan penjualan hasil perkebunan masyarakat.

“Jalan ini kita tingkatkan dengan baik, karena kita ingin bebaskan Lais dari angka kemiskinan, supaya harga karet semakin naik. Sebelumnya harga karet hanya Rp4.000 sampai Rp5.000 per kilogram, sekarang dengan unit pelelangan yang kita bangun di tiap desa harga karet sudah mencapai Rp12.000sampai 13000. Melalui pembangunan aspal karet yang  bahan bakunya kita serap dari hasil karet masyarakat ini Insyaallah harga karet pun akan semakin naik hingga mencapai Rp20.000,” kata Dodi.

Tak hanya jalan, lanjut Dodi, pembangunan jembatan Teluk Kijing – Rantau Kroya adalah ruas strategis yang menghubungkan wilayah Muba ke Tempirai, Kabupaten PALI.

“Itu adalah ruas strategis yang menghubungkan Tempirai PALI. Nantinya dari PALI bisa terhubung ke jalan tol lintas Sumatra,” tuturnya.

Camat Lais, Demon Hardian Eka Suza menyampaikan, masyarakat mengucapkan terima kasih atas peningkatan jalan yang telah dilakukan. Perbaikan kondisi jalan ini bisa menyingkat waktu tempuh dari Desa Petaling atau Desa Teluk Kijing ke simpang jalan negara lama dari sebelumnya 30 menit menjadi hanya 10 menit saja.

“Harapan masyarakat khususnya di Desa Teluk Kijing 1 dan Desa Teluk Kijing 2 agar peningkatan jalan pada ruas ini dilanjutkan untuk tahun anggaran berikutnya. Untuk sampai ke Desa Teluk Kijing 2 dan 1 lebih kurang 3 kilometer lagi,” ujarnya.