Menggunakan perahu ketek dan dikawal petugas Pol Airud Polrestabes Palembang, Aktivis dari Masyarakat Miskin Kota (MMK) Sumsel menggelar aksi di Sungai Musi, Senin (8/11).
- Meninggal di Rumah Sakit, Korban Kebakaran Lapas Tanggerang jadi 44 Orang
- Pantauan Posko Operasi Ketupat Musi 2023: Ruas jalan Kayu Agung Terjadi Kepadatan Kendaraan
- Empat Maling Mobil di Pati Nyaris Tewas Dihajar Massa
Baca Juga
Dalam aksi tersebut, aktivis MMK membentangkan spanduk bertuliskan Stop Angkutan Batubara di Sungai Musi dan Selamatkan Jembatan Ampera. Spanduk tersebut dihadapkan langsung kepada tongkang batubara yang melintas di Sungai Musi terutama saat melewati Jembatan Ampera.
Ketua MMK Sumsel Aripin Kalender mengatakan, hampir tiap hari masyarakat Palembang melihat pemandangan di Sungai Musi dimana banyak lalu lalang kapal tongkang batubara yang mencapai puluhan tongkang batubara yang berkapasitas 5000 sampai 7000 ton pertongkang.
“Kita warga kota Palembang hanya disuguhi pemandangan batubara yang tiap hari lewat tapi kita tidak tahu kemana larinya retribusi batubara tersebut yang dikutip oleh KSOP pertongkang mencapai puluhan juta persekali jalan,” katanya.
Pihaknya memintah pemerintah dan DPRD kota untuk memanggil pihak KSOP dan meminta pemerintah dan DPRD kota mempertanyakan retribusi pertongkang. “Dan meminta pemerintah dan DPRD kota untuk menyetop angkutan batubara di Sungai Musi demi keselamatan Jembatan Ampera, Jembatan Musi 6 dan jembatan lainnya,” pungkasnya.