Pemerintah Australia langsung merasa dampak negatif dukungan mereka terhadap Amerika SerikatPemerintah. China akan menaikkan pajak impor gandum dari Australia sebesar 80 persen. China juga akan mengambil keputusan akhir yang obyektif dan adil tentang kasus anti-dumping dan anti-subsidi terhadap gandum dari Australia.
- Resmi Dikelola BP Tapera, BTN Siap Salurkan FLPP Tahun 2022
- Penjualan Ritel Tumbuh 12 Persen, Suzuki Carry dan New XL7 Mendominasi
- Harga Minyak Dunia Anjlok Gara-gara Penurunan Permintaan China dan Risiko Geopolitik di Timur Tengah
Baca Juga
Ancaman China dibuat karena Australia secara terbuka mendukung upaya Amerika Serikat (AS) melakukan penyelidikan virus corona di Wuhan, China. Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, mengeluarkan pernyataan selama briefing online mingguan.
“China telah menangguhkan impor daging sapi dari empat pengolah daging terbesar di Australia dan telah mengusulkan tarif 80 persen untuk pengiriman gandum Australia di tengah hubungan yang memburuk,” ujar Gao Feng, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/5/2020).
Hal itu terdorong atas permintaan Australia untuk penyelidikan independen terhadap pandemik virus corona.
Australia mengekspor gandum beberapa juta ton per tahun ke China pasca Tiongkok terlibat perang dagang yang panas dengan AS. Nilai ekspor gandum Australia ke China tahun lalu mencapai 1,5 miliar dolar AS.[ida]
- Kinerja Cemerlang, bank bjb Raih Penghargaan Saham Terbaik 2022 Kategori Big Cap Sektor Keuangan
- Kurs Rupiah Tembus Rp15 Ribu Per Dollar, Ekonom Nilai Masih Tahap Wajar
- Aktifitas Tambang Prima Lazuardi Nusantara Disebut Mengancam Lingkungan, Tidak Kantongi Izin Lingkungan?