Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus mulai berkemas dari PDI Perjuangan, partai politik yang membesarkannya jika ingin membuktikan keseriusannya bertarung pada Pilpres 2024.
- Ancang-Ancang Pilkada Solo, PDIP Mulai Jaring Internal dan Eksternal Partai
- Mahfud Wanti-wanti Gen Z dan Milenial Tidak Masuk Jeratan Pinjol
- Blunder Zulhas Bikin Citra PAN Terkoyak
Baca Juga
Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Median Rico Marbun merespon sikap Ketua Umum PDI Perjuangan yang akan mengmengesampingkan hasil survei dalam menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Pernyataan Rico bukan tanpa alasan, hal ini karena elektabilitas Ganjar Pranowo di berbagai lembaga survei stabil di peringkat tiga besar. Sementara, PDIP dikabarkan tengah menyiapkan Puan Maharani sebagai calon presiden yang elektabilitasnya jauh di bawah Ganjar.
Menurutnya, jika Ganjar masih bertahan di PDIP, maka niatannya untuk berlaga di Pilpres 2024 akan sia-sia sekalipun elektabilitasnya bagus. Karena tiket capres PDIP adalah mutlak hak Megawati sebagai Ketua Umum dan ibu kandung Puan Maharani.
"Biarpun elektabilitas Ganjar tinggi tapi kalau dia tidak punya tiket, ya dia tidak akan maju Pilpres nanti," kata Rico kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/9).
Rico juga berharap ada gerakan bersama yang dilakukan tokoh-tokoh yang berpotensi maju di Pilpres 2024 untuk memperjuangkan penghapusan ambang batas pencalonan atau presidential threshold 20 persen.
Selama syarat itu masih ada, maka cara PDIP tidak berpedoman pada survei bisa ditiru partai politik lain. Pasalnya, tiket capres akan menjadi kendali penuh ketua umum partai politik.
"Dengan jalan ini (berjuang menghapus PT 20 persen), apabila tokoh potensial seperti Ganjar mau maju kan beliau bisa mencari dukungan dari partai manapun," pungkasnya.
- Sudirman Said: Pengumuman Timnas Amin Tunggu Waktu yang Tepat
- Lucky Hakim Terancam Diberhentikan Tiga Bulan sebagai Bupati Indramayu
- KPU Pastikan Data Pemilih Ganda di New York Sudah Dicoret