Sekda Palembang Ratu Dewa memanggil tujuh Kepala OPD untuk mengevaluasi penyebab pemotongan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) tahun ini.
- Apel Perdana Setelah Dua Tahun, 20 Persen ASN Pemprov Sumsel Malah Absen
- Tingkatkan Kompetensi Pegawai, Kemenkumham Sumsel Gelar Sosialisasi Pengembangan Kompetensi dan Rumah Belajar
- Sah! Prabowo Dianugerahi Jenderal Kehormatan
Baca Juga
Menurut Dewa, DAK dan DID yang diterima Pemkot Palembang tahun ini relatif kecil. Untuk DAK sebesar Rp124 miliar dan DID Rp8,1 miliar.
“Sebenarnya beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah pusat kita sudah sesuai, tetapi kenyataannya nilainya kita relatif kecil untuk mendapatkan DAK dan DID,” kata Dewa, Senin (21/6).
Untuk mengetahui penyebab kecilnya DAK dan DID yang diterima tahun ini, Dewa meminta OPD terkait, di antaranya BPKAD, Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, untuk menginventarisir apa saja permasalahan dan hambatan yang terjadi. Bahkan, progres mengenai penyelesaian persoalan yang ada itu harus dilaporkan padanya setiap minggunya.
Dewa pun merasa heran dengan pemotongan DAK dan DID ini. Sebab berbagai persyaratan telah dilengkapi oleh Pemerintah Kota Palembang, baik dalam segi WTP, berbagai inovasi, bahkan telah mendapatkan penghargaan Wali Kota terinovatif dan persyaratan lainnya.
“Tetapi dugaan saya ada sedikit ketersumbatan informasi keuangan. Sehingga data kita itu tidak sampai ke pusat,” tukasnya.
- BPKAD Palembang Tetapkan Harga untuk 25 Ribu Item Barang
- Jokowi: Percepatan Vaksinasi Kunci Pengendalian Covid-19
- Kurang dari 24 Jam Dilantik, Menkeu Baru Sri Lanka Mengundurkan Diri