Sekda Palembang Ratu Dewa memanggil tujuh Kepala OPD untuk mengevaluasi penyebab pemotongan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) tahun ini.
- Jelang Idulfitri, Gubernur Sumsel Imbau Warga Tak Panic Buying
- Pastikan Indeks RB Meningkat, Kakanwil Ajak Satker Kemenkumham Sumsel Penuhi Capaian RKT RB 2023
- Kemenkumham Sumsel Bersama Pemda OKU Selatan Sepakati 6 Raperbup
Baca Juga
Menurut Dewa, DAK dan DID yang diterima Pemkot Palembang tahun ini relatif kecil. Untuk DAK sebesar Rp124 miliar dan DID Rp8,1 miliar.
“Sebenarnya beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah pusat kita sudah sesuai, tetapi kenyataannya nilainya kita relatif kecil untuk mendapatkan DAK dan DID,” kata Dewa, Senin (21/6).
Untuk mengetahui penyebab kecilnya DAK dan DID yang diterima tahun ini, Dewa meminta OPD terkait, di antaranya BPKAD, Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, untuk menginventarisir apa saja permasalahan dan hambatan yang terjadi. Bahkan, progres mengenai penyelesaian persoalan yang ada itu harus dilaporkan padanya setiap minggunya.
Dewa pun merasa heran dengan pemotongan DAK dan DID ini. Sebab berbagai persyaratan telah dilengkapi oleh Pemerintah Kota Palembang, baik dalam segi WTP, berbagai inovasi, bahkan telah mendapatkan penghargaan Wali Kota terinovatif dan persyaratan lainnya.
“Tetapi dugaan saya ada sedikit ketersumbatan informasi keuangan. Sehingga data kita itu tidak sampai ke pusat,” tukasnya.
- Ribuan Pekerja Konstruksi di Palembang Ikuti Sertifikasi Kompetensi
- Setelah 7 Bulan Dinanti, 2 Hari Lagi Dana Insentif Guru Cair
- Jokowi: Percepatan Vaksinasi Kunci Pengendalian Covid-19