Pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyebut bahwa presiden RI terpilih setelah Joko Widodo (Widodo) di 2024 pasti orang Jawa, dinilai tidak etis.
- Erick Thohir: Kita Mampu Buktikan Kualitas di Level Asia!
- Target Setoran Naik, BUMN Dipacu Hasilkan Dividen Rp85 Triliun
- Anies Baswedan hingga Erick Thohir Raih Penghargaan JMSI
Baca Juga
Pasalnya, pernyataan tersebut bernuansa kesukuan yang itu notabene adalah politik identitas dan itu dilontarkan oleh seorang pejabat publik.
Begitu kata Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dalam sebuah podcast di kanal YouTube Inilahcom bertajuk “Presiden Berikutnya Orang Jawa?” dikutip Selasa (1/11).
“Tidak etis dia (Erick Thohir) melakukan itu. Kalau orang lain mungkin bisa dipersoalkan secara hukum ya. Paling tidak ya tidak etis,” kata Fahri Hamzah.
Namun begitu, Fahri Hamzah menilai Erick Thohir tidak paham atas apa yang diucapkannya tersebut yang padahal itu bernada kesukuan atau politik identitas.
“Saya lebih mengatakan dia (Erick Thohir) kayaknya enggak paham,” cetusnya.
Sebab, kata Fahri, Erick Thohir akan sangat sulit memahami tema yang sangat rumit tentang filsafat, sejarah negara, sejarah konstitusi, hingga UUD 1945 dianggap remeh tentang persamaan hak setiap warga negara Indonesia.
“Karena sekali lagi, seluruh anak bangsa itu dijamin peluang yang sama, baik itu konstitusi Pasal 27 UUD 1945 tegas mengatakan segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tanpa ada kecualinya,” kata Fahri.
“Kalau itu sudah selesai, kita tidak boleh lagi persoalkan itu,” demikian Mantan Wakil Ketua DPR RI ini.
- PDIP: Rakyat Khawatir Syarat Pemimpin Harus Punya Koneksi Politik dan Uang
- 7 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Siap Amankan Gedung MK
- Erick Thohir: Kita Mampu Buktikan Kualitas di Level Asia!