Enam Pesawat Tempur Tim Latihan Matra Udara II Jalak Sakti dan Trisula Perkasa Kopasgat Tiba di Open Base Lanud SMH Palembang

Enam Pesawat Tempur Tim Latihan Matra Udara II Jalak Sakti dan Trisula Perkasa Kopasgat Tiba di Open Base Lanud SMH
Enam Pesawat Tempur Tim Latihan Matra Udara II Jalak Sakti dan Trisula Perkasa Kopasgat Tiba di Open Base Lanud SMH

Open Base Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMB) Palembang kedatangan enam pesawat tempur dari Tim Latihan Matra Udara II Jalak Sakti Koopsud I dan Trisula Perkasa Kopasgat, Sabtu, (27/5). 


Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang, Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo, mengatakan, kedatangan tim latihan Matra Udara II Jalak Sakti Koopsud I dan Trisula Perkasa Kopasgat untuk melatih pasukan TNI AU.

Dalam hal ini, menghadapi kemungkinan kontijensi yang akan terjadi di wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Latihan ini melibatkan pesawat tempur F16, Hawk 100-200 dari Skadron Udara 16, Skadron Udara 12 dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Juga dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak,” katanya.

Selain itu, dalam latihan ini juga melibatkan pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Serta Pesawat C-295, dan Helikopter Basarnas Dauphin AS365N3.

Lanjutnya, latihan tersebut merupakan program kerja bidang operasi dan latihan Koopsud I, yang dalam skema latihan pusat serangan udaranya atau Air Weapon Range (AWR) di Lanud Abdullah Sanusi Hanandjoedin (ASH) Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

“Kita seluruh prajurit Lanud Sri Mulyono Herlambang sebagai pangkalan AU, harus selalu siap dalam setiap kemungkinan, termasuk mendukung s penuh latihan ini,” ujarnya.

Latihan tersebut menurutnya bertujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan satuan jajaran Koopsud I dan Kopasgat. Yakni dalam merencanakan dan melaksanakan strategi operasi udara secara tepat guna dan berhasil.

Guna menghadapi kemungkinan kontijensi yang akan terjadi di wilayah tugasnya.

“Harapan kami juga, latihan ini bisa mewujudkan kesiapsiagaan operasional dan melatih interoperability antar satuan. Yakni dalam merancang dan mengendalikan serta melaksanakan latihan dengan metode gladi posko dan gladi lapangan,”jelasnya.

Kemudian dari latihan bersama ini juga, Sigit mengharapkan busa terbentuknya kepercayaan diri, yakni, dalam penangkalan dan penindakan terhadap segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi di wilayah Koopsud I.

“Sehingga bisa mengasah naluri tempur para prajurit komando di jajaran Kopasgat,” katanya.