Sembilan Pesawat Tempur Mendarat di Lanud SMH Palembang, Bersiap Untuk Gladi Manuver

Komandan Skadron Udara 12 Letkol Pnb Putut Hanggiro (tengah) bersama rombongan yang tiba bersamanya berasal dari Skadron 12 Homebase Pekanbaru menggunakan pesawat tempur Hawk 100/200.(dudy oskandar/rmolsumsel.id)
Komandan Skadron Udara 12 Letkol Pnb Putut Hanggiro (tengah) bersama rombongan yang tiba bersamanya berasal dari Skadron 12 Homebase Pekanbaru menggunakan pesawat tempur Hawk 100/200.(dudy oskandar/rmolsumsel.id)

Sembilan pesawat tempur milik TNI AU mendarat di Landasan Udara (Lanud) Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang, Kamis (10/6). Kedatangan pesawat ini, dalam rangka latihan antar satuan Koopsau I Jalak Sakti tahun 2021, di Tanjung Pandan, Bangka Belitung (Babel) pada 15 Juni 2021 mendatang.


Empat pesawat tempur jenis pesawat F-16 dari skadron 16 Pekanbaru, diawaki oleh Andri/David di Tempur Statis (TS) 1623, Didik (TS 1632), Ezra/Kris (TS 1624), dan Hendra (TS 1633) menjadi pendaratan pertama di Lanud SMH Palembang. 

Menyusul selanjutnya empat pesawat F-16 yang berangkat dari skadron 16, namun dua pesawat diantaranya harus kembali ke pangkalan.

Ketiga, pesawat tempur jenis pesawat Hawk 100/200 sebanyak tiga unit yang juga masuk dalam rombongan Jalak Sakti tahun 2021. Pesawat ini diawaki oleh Putut/Oliv di Tempur Lanjut (TL) 0101, Made/Yugo (TL 0102), dan Tempur Taktis (TT) 0208.

Komandan Skadron Udara 12, Letkol Pnb Putut Hanggiro, mengatakan, rombongan yang tiba bersamanya berasal dari Skadron 12 Homebase Pekanbaru menggunakan pesawat Hawk 100/200. Menurutnya pesawat Hawk 100/200 singgah di Lanud Sri Mulyono Herlambang untuk melaksanakan manuver lapangan latihan Jalak Sakti 2021 untuk Koops AU I yang akan dilaksanakan Senin mendatang.

Tahun ini kegiatan latihan Jalak Sakti sedikit berbeda, karena dilaksanakan dalam kondisi pandemi. Namun hal itu telah dipersiapkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Tahun lalu ditiadakan dan ini jadi tahun pertama dilaksanakan dalam kondisi Covid-19. Namun meski begitu Kami pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan. Semua penerbang juga dalam kondisi sehat dan prima," katanya.

Pilot penerbang lulusan akademi angkatan udara tahun 2003 itu juga mengatakan, dalam operasi  Jalak Sakti 2021 akan menjalankan misi latihan air to ground dengan strategi pengeboman di Tanjung Pandan, Bangka Belitung.

"Latihan puncaknya nanti 14 Juni dan kami datang ke Palembang untuk persiapan latihan, hari ini dan besok akan gladi manuver lapangan," ujarnya.

Dia mengaku, landing di runaway di Palembang ini memiliki tantangan tersendiri. Bahkan, dari sisi visibility (jarak pandang) juga cukup baik. Karena, awan sudah menutupi matahari. "Mungkin ini karena tiba sudah siang. Tapi, kami belum tahu kondisi beberapa hari kedepan di Palembang," singkatnya.