Sistem pertahanan udara di ibukota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi, kembali diaktifkan. Sedikitnya empat ledakan hebat terdengar oleh warga.
- Puncak Arus Balik Diprediksi 7 – 8 Mei 2022, Balik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan
- Jadi Menu Wajib Lebaran, Begini Cara Mudah Anti Ribet Membuat Ketupat
- Jadi Menu Favorit Berbuka, Lenggang Panggang Banyak Diburu Warga Palembang
Baca Juga
Serangan terjadi pada Senin pagi (24/1) waktu setempat. Dari rekaman di tempat kejadian, tampak sistem pertahanan udara berhasil mencegat target musuh.
Dimuat Sputnik, setidaknya salah satu target yang diserang oleh jaringan Pertahanan Udara Patriot diyakini adalah UAV yang dilengkapi dengan alat peledak improvisasi.
Otoritas kemudian menghentikan sementara layanan lalu lintas udara di daerah sekitar.
Serangan ini berselang sepekan setelah serangkaian serangan mematikan di Abu Dhabi yang menewaskan tiga orang.
Pekan lalu, Houthi dilaporkan meluncurkan serangkaian serangan bermusuhan menggunakan rudal jelajah, rudal balistik, dan pesawat tak berawak yang menargetkan fasilitas minyak UEA di dekat Pangkalan Udara Al-Dhafra.
Tidak semua roket dicegat sistem pertahanan udara.
Insiden tersebut membuat Kementerian Dalam Negeri UEA mengumumkan larangan terbang semua drone komersial dan pesawat olahraga ringan.
Kementerian memperingatkan, mereka yang ditemukan melanggar perintah akan menghadapi hukuman, termasuk penjara hingga 3 tahun dan denda hingga 27 ribu dolar AS.
- Tembus Final Qira’at Murratal MTQ Provinsi Sumsel, Briptu M Husein Bertekad Jadi yang Terbaik
- Jepang dan AS Gelar Latihan Militer, Balas China dan Rusia?
- Lepas Jemaah Umrah, Herman Deru Titip Doa untuk Keberkahan Sumsel