Dorong Moderasi Beragama, Alasan Santri - Ulama Musi Rawas Dukung Ganjar

Salawat dan doa bersama yang digelar di Pondok Pesantren Hidayatul Thullab, Desa Leban Jaya, Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas. (ist/rmolsumsel.id)
Salawat dan doa bersama yang digelar di Pondok Pesantren Hidayatul Thullab, Desa Leban Jaya, Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas. (ist/rmolsumsel.id)

Moderasi beragama menjadi salah satu isu yang mengemuka di kalangan santri dan ulama. Kalangan ini menginginkan figur pemimpin yang konsisten mendorong moderasi beragama untuk dipilih pada Pilpres 2024 mendatang. 


"Moderasi beragama diperlukan guna menjaga keharmonisan antara hak beragama dan kewajiban berbangsa dan bernegara," ujar Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Musi Rawas, KH Ali Mas'ud usai menghadiri gelaran 'Gema Selawat dan Doa Bersama untuk Negeri' di Pondok Pesantren Hidayatul Thullab, Desa Leban Jaya, Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas, Kamis (6/10).

Dia mengatakan, salah satu figur pemimpin yang konsisten mendorong moderasi beragama adalah Ganjar Pranowo. Sejumlah aksi maupun program Ganjar dalam mewujudkan moderasi beragama antara lain menangkal radikalisme beragama dan membasmi terorisme.

Di bidang pendidikan, Ganjar menerapkan sistem kurikulum anti radikalisme dan intoleransi di berbagai jenjang pendidikan, dan mendorong munculnya Pondok Pesantren Pelopor Antiradikalisme. 

Selain itu, Ganjar merupakan figur yang sederhana, jujur apa adanya, demokratis, dan tetap berwibawa. "Tentang Pak Ganjar Pranowo, dari hati saya yang paling dalam, dia itu idola saya, idolanya ulama-ulama pada umumnya. Karena melihat figur beliau ini nasionalis, keluarganya agamis, religius, sosial dan keilmuannya luar biasa. Beliau ini sangat istimewa dan harapan saya, Pak Ganjar  betul-betul presiden kita untuk NKRI harga mati," tutup KH Ali.

Sementara itu, Paisal Tanjung, Koordinator Santri Dukung Ganjar (SDG) Sumsel mengatakan, kegiatan diikuti oleh sekitar 500 santri dan ulama di Kabupaten Musi Rawas. 

"Ini bentuk dukungan kalangan santri dan ulama di Sumsel kepada pak Ganjar," ucapnya.  

Menurutnya, sosok Ganjar merupakan pemimpin yang nasionalis dan terbukti merangkul para ulama, habib, santri-santri, untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme diterapkan di Indonesia. Ganjar juga memperjuangkan terbitnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren yang bertujuan agar pesantren mampu sejajar dengan pendidikan formal. Cara pendekatan program moderasi beragama itulah yang ingin dinasionalkan kalangan pesantren.

"Banyak langkah konkret Pak Ganjar, yang menunjukkan keyakinan semua komponen bangsa dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan melalui moderasi beragama. Kami bertekad akan mendekatkan figur Pak Ganjar kepada masyarakat melalui kanvasing dan door to door karena kami ingin program-program tersebut bisa dinasionalkan," tutur Paisal.

Acara kali ini sekaligus menjadi momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional. Hadir dalam acara Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Thullab, Kiai Imron Sahadi, Pimpinan Pondok Pesantren Safinatun Najah Musi Rawas, Kiai Muhajir, dan Mustasyar NU Kabupaten Musi Rawas, KH Ali Mas'ud.