Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel Babel mendorong perkembangan kopi di provinsi ini menyusul total produksi kopi nasional berdasarkan data BPS 2022 paling banyak disumbangkan Sumatera Selatan yang mencapai 26, 85 persen dengan produksi 774, 96 ribu ton.
- OJK dan Pemprov Sumsel Sinergi Perkuat Ekosistem Kopi Berkelanjutan di Lahat dan Pagar Alam
- Solar Dryer Pintar Berbasis AI, Inovasi Mahasiswa Polsri yang Dongkrak Kualitas Kopi Ekspor
- Kopi Sumsel Siap Tembus Pasar Global, Pemerintah Pastikan Sistem Traceability
Baca Juga
“Ternyata Sumsel merupakan daerah paling banyak produksi kopi, bahkan jumlah produksi Kopi Indonesia menjadi tiga terbanyak di dunia” kata Kepala OJK Sumsel Babel, Arifin Susanto, Selasa (9/7/24).
Setelah Sumsel, produksi kopi terbanyak kedua di susul Lampung dengan 116,26 ribu ton (14,68%) , dan kemudian Sumatera Utara 80,87 ribu ton (11,16 %).
Untuk itu, Arifin menyebut Agustus mendatang OJK Sumsel Babel akan menggelar jumlah minum kopi terbanyak dalam memecahkan rekor MURI.
"Rencananya tanggal 13 Agustus mendatang, bekerja sama dengan IKADIN menggelar minum kopi terbanyak dengan target ribuan peserta di Sungai Musi," katanya.
Selain itu, untuk mendorong perkembangan kopi OJK Sumsel Babel membentuk Desa Ekosistem Keuangan Inklusi Keuangan, untuk Sumsel yang direnacnakant di akan di bentuk di Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam. "Juga ada bentuk desa di Provinsi Bangka Belitung," jelas Arifin.
Di Wilayah Sumbagsel selain Sumatera Selatan, Arifin menyebut juga ada Provinsi Bengkulu, yang memiliki jenis kopi yang banyak dibutuhkan dunia yakni Kopi Robusta dan Kopi Arabika.
“Ayo kita kembangkaq bersama- sama Kopi Sriwijaya dengan mengembalikan Kejayaan Kopi Sriwijaya," tutup Arifin.
- OJK dan Pemprov Sumsel Sinergi Perkuat Ekosistem Kopi Berkelanjutan di Lahat dan Pagar Alam
- Solar Dryer Pintar Berbasis AI, Inovasi Mahasiswa Polsri yang Dongkrak Kualitas Kopi Ekspor
- Kopi Sumsel Siap Tembus Pasar Global, Pemerintah Pastikan Sistem Traceability