Berita upaya penembakan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah sampai ke telinga lawan politiknya, Wakil Presiden Kamala Harris dan Presiden Joe Biden.
- Mentan Jamin Stok Daging Sapi Aman sampai Lebaran
- Pria Asal California Dinyatakan Tidak Bersalah Usai 33 Tahun di Penjara
- Spirit Prasasti Talang Tuo di Gagasan Andrew Hayim De Vries dalam "The Gardenship"
Baca Juga
Dalam sebuah pernyataan Harris mengaku bersyukur bahwa Trump berhasil selamat dari upaya pembunuhan yang kedua kalinya jelang pemilu 2024.
"Saya bersyukur mantan Presiden Trump selamat. Saya memuji Dinas Rahasia AS dan mitra penegak hukum atas kewaspadaan mereka," ujarnya, seperti dimuat Politico pada Senin (16/9).
Harris mengutuk segala bentuk tindakan kekerasan yang bermotif politik. Dia juga merasa khawatir tentang ancaman mematikan yang menyimpan Trump baru-baru ini.
"Saya mengutuk kekerasan politik. Kita semua harus melakukan bagian kita untuk memastikan bahwa insiden ini tidak mengarah pada lebih banyak kekerasan," tegasnya.
Senada dengan Harris, Presiden Biden mengaku lega bahwa Trump dalam keadaan baik-baik saja usai upaya penembakan tersebut.
“Saya lega mantan Presiden tidak terluka. Ada penyelidikan aktif atas insiden ini sementara penegak hukum mengumpulkan lebih banyak detail tentang apa yang terjadi," kata dia.
Biden menegaskan bahwa tidak boleh ada kekerasan politik atau kekerasan apapun di Amerika Serikat. Dia juga berupaya memastikan pejabat keamanan di negara itu bekerja maksimal.
"Saya akan terus memastikan bahwa Dinas Rahasia memiliki semua sumber daya, kemampuan, dan tindakan perlindungan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan mantan Presiden,” ujar Biden.
Trump kembali menjadi target pembunuhan oleh seorang pria bersenjata AK-47 yang bersembunyi di semak-semak lapangan golf West Palm Beach, Florida, Minggu sore waktu setempat (15/9).
Tersangka yang teridentifikasi bernama Ryan Wesley Routh berhasil diamankan ketika berusaha melarikan diri. Laporan New York Times menyebut pelaku merupakan fans berat Ukraina, dan pernah pergi berperang di sana.
- Trump dan Biden Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Sejarah 2005 Terulang?
- Tarif Impor Trump untuk China Terus Bertambah Jadi 145 Persen
- Trump Mendadak Tunda Penerapan Tarif 90 Hari, China Justru Diganjar 125 Persen