Dinas PUBM-TR Sumsel Siagakan Alat Berat di Kawasan Jalan Rawan Longsor

ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Cuaca ekstrem yang melanda Sumsel beberapa pekan terakhir berpotensi menimbulkan bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah. Sebagai upaya antisipasi, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumsel menyiagakan alat berat di jalan yang rawan bencana longsor.


Kepala Dinas PUBM-TR Sumsel, Darma Budhy mengatakan, alat berat jenis ekskavator disiagakan di seluruh kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang ada dibawah kendali dinas. Hanya saja, pihaknya memfokuskan penyiagaan alat berat di titik yang rawan atau yang telah menjadi langganan longsor setiap tahunnya.

“Kami utamakan penempatan alat berat di UPTD Lahat, OKU dan OKU Selatan. Karena di kawasan ini rawan bencana longsor,” ujar Budhy saat dibincangi, Jumat (12/11)

Ia mengatakan, wilayah kerja ketiga UPTD tersebut memiliki beberapa titik rawan longsor. Seperti UPTD OKU Selatan itu ada sekitar 5 titik. Lalu, Lahat ada enam titik. Masing-masing empat titik di Empat Lawang tepatnya kawasan Tanjung Raya dan di Lahat dua titik di kawasan Muara Siban. Kemudian untuk di OKU ada dua titik rawan longsor.

“Titik rawan longsor ini jumlahnya sudah jauh berkurang. Sebab setiap tahunnya telah kami lakukan penanganan,” bebernya.

Proses penanganan longsor di suatu titik jalan sangat tergantung dari tingkat kerusakan yang terjadi. Jika jalan yang mengalami longsor putus total, maka waktu yang diperlukan untuk melakukan penanganan cukup panjang.

“Tapi kalau hanya menimbun jalan saja, bisa dengan mudah disingkirkan dengan alat berat. Bisa hitungan jam atau seharian,” ungkapnya.

Budhy menjelaskan, pihaknya terus melakukan langkah sosialisasi ke masyarakat untuk berhati-hati saat melewati kawasan jalan rawan longsor. “Salah satunya dengan menandai titik rawan dengan rambu peringatan,” terangnya.

Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi yang menyerang sebagian wilayah Sumsel memberikan pengaruh terhadap pengerjaan proyek pemeliharaan, perbaikan maupun peningkatan jalan yang sedang dilakukan saat ini. Meski begitu, kendala tersebut tidak terlalu mengganggu proses penyelesaian yang ditargetkan akhir tahun mendatang.

“Kalau pekerjaan yang tersisa sekitar 30-40 persen dari seluruh total kegiatan yang ada di Dinas PUBM-TR Sumsel. Tetapi, kami optimis tetap capai target penyelesaiannya,” bebernya.

Jika seluruh kegiatan selesai dikerjakan, tingkat kemantapan jalan di Sumsel ditargetkan bisa meningkat hingga 93 persen. “Kalau sekarang kondisinya sekitar 90 persen,” pungkasnya.