Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan curah hujan di Sumsel mengalami peningkatan. Hal ini berdampak turunnya hujan sejak beberapa hari terakhir meski ditengah puncak musim kemarau.
- BPBD Sumsel Minta Daerah Siaga, Puncak Hujan Diprediksi Berlanjut Februari
- Sumsel Alami Penurunan Curah Hujan, Waspadai Karhutla!
- Intensitas Hujan Tinggi di PALI, Danau Padang Meluap Bikin Ratusan Rumah Tergenang Air
Baca Juga
Kepala Stasiun Klimatologi Palembang, Wandayantolis mengatakan berdasarkan perkembangan data hujan yang masuk dari pengamatan BMKG di Sumsel, musim kemarau telah terjadi pada seluruh wilayah di Sumsel sejak Juni lalu dan diperkirakan akan memasuki puncak kemarau pada Bulan Agustus.
Namun, berdasarkan rilis BMKG Pusat dan Lembaga Meteorologi dunia lainnya, terjadi dinamika atmosfer yang menunjukkan indikasi untuk peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
"Hal ini berakibat meski musim kemarau, hujan yang turun masih cukup banyak," katanya, Kamis (19/8).
Ada beberapa faktor gangguan yang memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Sumsel. Peningkatan curah hujan ini menyebabkan periode musim kemarau pada beberapa dasarian (hitungan waktu sepuluh hari) di sebagian wilayah Sumatera Selatan ini bersifat Atas Normal, yaitu curah hujan lebih tinggi daripada biasanya.
Faktor gangguan yang terjadi antara lain; 1. Dipole Mode Indeks negatif sejak awal musim kemarau yang berimbas peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat, 2.
Suhu Muka Laut di perairan barat Sumatera yang nilai anomalinya positif yang berimbas banyaknya pasokan uap air pembentuk awan hujan, dan 3. MJO yang aktif di fase 2 dan 3 di beberapa hari di musim kemarau ini yang berimbas wilayah basah memasuki wilayah Indonesia bagian barat.
Dengan kondisi ini, dia berpesan agar masyarakat untuk tidak bersenang hati terlebih dahulu saat hujan yang turun cukup sering karena potensi penurunan curah hujan masih ada. Selain itu, Pemerintah daerah maupun masyarakat hendaklah untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan dan ketersediaan air saat musim kemarau.
"Kami juga tetap mengimbau agar tidak melakukan aktivitas pembukaan hutan dan lahan dengan cara dibakar," tutupnya.
- BPBD Sumsel Minta Daerah Siaga, Puncak Hujan Diprediksi Berlanjut Februari
- Polres Banyuasin Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Sukaraja
- Musim Kemarau Tidak Menjadi Kendala Petani Tomat di Semende Darat Tengah