Sumsel Alami Penurunan Curah Hujan, Waspadai Karhutla!

Pemadaman Karhutla di Sumsel/Foto:Dokumen RMOL
Pemadaman Karhutla di Sumsel/Foto:Dokumen RMOL

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Bulan Juli. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, terjadi penurunan curah hujan di dasarian ke II Juli 2023.


Penurunan curah hujan di Sumsel ini terjadi di sebagian besar wilayah Sumsel.

Melalui keterangan resminya, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis mengatakan, pada dasarian III Juni 2023, indeks ENSO (+0.89) El Nino Lemah, sedangkan Indeks IOD sebesar (+0.10) Netral.

"Diprediksi ada peluang El Nino pada semester II 2023 dengan level lemah moderat, serta IOD diprediksi menuju indeks Positif hingga setidaknya Oktober 2023," tulisnya.

Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin Timuran, Belokan dan pertemuan angin terjadi di sekitar ekuator pulau Sumatera dan Kalimantan. Pola siklonik terjadi di perairan sebelah barat Sumatra dan perairan sebelah utara Papua.

Prediksi pada Dasarian I Juli 2023, dominasi angin Timuran akan terus berlangsung, kemudian Pertemuan dan belokan angin diprediksi terjadi di sekitar ekuator pulau Sumatra dan Kalimantan.

"Pola siklonik diprediksi terjadi di perairan sebelah barat Sumatera dan perairan sebelah utara Kalimantan Barat," tambahnya. 

Analisis pada dasarian III Juni 2023 menunjukkan MJO tidak aktif, kemudian diprediksi mulai aktif pada awal dasarian I Juli 2023 di fase 2 (Samudra Hindia).

MJO aktif akan berkaitan dengan aktivitas konveksi atau potensi awan hujan di wilayah Indonesia pada dasarian I Juli 2023.

Dari analisis perkembangan musim kemarau Dasarian III Juni, berdasarkan jumlah ZOM maka sebanyak 60 persen wilayah Indonesia memasuki musim kemarau.

"Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau ini diantaranya sebagian besar Sumsel," terangnya.

Dia pun mengimbau, seiring menurunnya curah hujan maka potensi titik panas akan semakin meningkat.

"Kami harap masyarakat waspada terhadap dampak yang ditimbulkan selama musim kemarau, bijak dalam menggunakan air bersih, serta selalu menjaga lingkungan dari potensi bahaya karhutla," demikian keterangannya.