Banjir dan tanah longsor menerjang Italia bagian timur laut akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak awal pekan. Jalan-jalan menjadi sungai, dan banyak wilayah akhirnya terisolasi.
- Banjir Rendam Jalintim Muba, DPRD Sumsel Desak Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan
- Akibat Banjir, Harga Gas Elpiji 3 Kilogram di Muratara Melonjak Jadi Rp50 Ribu
- Dua Kecamatan di OKI Dilanda Banjir, Ratusan Hektare Sawah Terancam Puso
Baca Juga
Menurut pejabat setempat, hingga Sabtu (20/5), sebanyak lebih dari 36 ribu orang terpaksa mengungsi akibat banjir. Sementara jumlah korban jiwa sudah mencapai 14 orang di wilayah Emilia Romagna.
Hujan yang terus mengguyur membuat otoritas regional setempat memperpanjang peringatan cuaca di level "merah" pada Minggu (21/5), seperti dilaporkan Reuters.
Untuk menangani keadaan darurat, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni terpaksa meninggalkan KTT G7 di Hiroshima, Jepang pada Sabtu (20/5).
"Terus terang saya tidak bisa tinggal jauh dari Italia dalam momen yang begitu rumit," kata Meloni kepada wartawan.
Dalam pernyataannya, Meloni berterima kasih kepada 5.000 orang, mulai dari petugas penyelamat hingga sukarelawan, yang dikerahkan untuk membantu mereka yang terkena banjir. Dia juga berterima kasih kepada sesama pemimpin G7 atas tawaran bantuan.
Meloni diperkirakan akan mengunjungi beberapa daerah terparah pada Minggu.
Banjir telah menyebabkan lebih dari 305 tanah longsor dan merusak atau menutup lebih dari 500 jalan di wilayah tersebut.
- Banjir Rendam Jalintim Muba, DPRD Sumsel Desak Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan
- Enam Rumah Rusak Akibat Tanah Longsor di Babat Toman, Pemkab Muba Segera Perbaiki Jalan
- Tanah Longsor Tutup Jalur di Mojokerto, Seorang Korban Ditemukan Meninggal