Pagi itu, sinar matahari belum sepenuhnya muncul ketika Herdiyanto bersiap-siap. Ada rasa gugup sekaligus bangga di dadanya, hari Jum'at (27/9) ini bukan hari biasa. Ia akan dilantik sebagai anggota DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) untuk pertama kalinya.
- DPRD PALI Gelar Rapat Khusus Bahas Dugaan Pelanggaran Tambang oleh PT BSEE
- Sriwijaya Tansri Energi Dipanggil DPRD PALI Soal Keabsahan Izin dan Pencemaran Lingkungan, Firdaus Hasbullah: Harus Bertanggungjawab!
- Komitmen Firdaus Hasbullah: Perusahaan Tambang di PALI Harus Bertanggung Jawab atas Lingkungan dan Masyarakat
Baca Juga
Namun, di antara semua persiapan dan harapan besar yang ia bawa, ada satu hal yang paling penting baginya: memastikan ibunya, Amiyah, bisa ikut hadir di momen penting ini. Amiyah, wanita berusia 82 tahun, sudah tak lagi muda, tapi semangat hidupnya tetap menyala. Sejak kecil, Herdiyanto selalu ingat betapa besar perjuangan ibunya.
Setiap hari, dengan penuh kasih sayang, ibunya merawat dan mendidiknya dengan pengorbanan tanpa henti. Dan di hari besar ini, Herdiyanto merasa bahwa semua pencapaian yang diraihnya tak akan berarti jika tanpa kehadiran sang ibu.
Tapi ada satu kendala. Amiyah tak bisa naik mobil, setiap kali mencoba, rasa pusing dan mual selalu menyerang, membuat perjalanan dengan mobil menjadi siksaan baginya. "Emak nggak kuat kalau naik mobil, Nak," kata ibunya berulang kali.
Mendengar hal itu, Herdiyanto tanpa ragu memutuskan satu hal: ia akan membonceng ibunya naik motor, meskipun jaraknya cukup jauh dari rumah mereka di Desa Benuang menuju tempat pelantikan di Pendopoan Guest House, rumah dinas Bupati PALI.
Dengan sepeda motor matic, Herdiyanto melaju pelan. Di belakangnya, Amiyah duduk tenang, wajahnya dipenuhi senyum bangga. "Biar emak bisa hadir, biar emak senang," gumam Herdiyanto dalam hati sambil mengingat masa kecilnya.
Dulu, ibunya sering membawanya kemana-mana dengan cara yang sama, naik sepeda atau jalan kaki. Kini, giliran Herdiyanto yang membawa ibunya, membalas sedikit kasih sayang yang tak pernah terukur itu.
Setibanya di lokasi pelantikan, perhatian banyak orang tertuju pada mereka. Di antara deretan mobil mewah dan kendaraan resmi, Herdiyanto dengan ibunya yang dibonceng motor menjadi pemandangan yang berbeda, namun penuh makna. Bagi Herdiyanto, tak ada yang lebih penting selain kebahagiaan ibunya.
“Ini hari besar, dan saya ingin emak bisa ikut melihatnya,” ucap Herdiyanto yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Saat akhirnya sumpah dilafalkan, Herdiyanto berdiri dengan penuh keyakinan. Ini adalah pencapaian yang tak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk desanya, untuk orang-orang yang telah memilihnya, dan tentu saja, untuk ibunya yang telah memberikan segalanya.
Di balik kursi-kursi tamu, Amiyah memperhatikan dengan mata berkaca-kaca. Di benaknya, ia tak bisa menahan rasa haru. Anak laki-laki yang dulu ia rawat dengan susah payah, kini telah berdiri di depan sebagai wakil rakyat.
Herdiyanto, yang terpilih dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan perolehan 1.047 suara, tahu betul bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang karier politik. Baginya, tanggung jawab ini adalah amanah untuk membawa perubahan di daerahnya, mulai dari infrastruktur hingga pelayanan kesehatan yang masih kurang memadai.
Setiap langkah yang ia ambil dalam politik bukanlah semata-mata untuk dirinya sendiri, melainkan untuk mewujudkan janji-janjinya kepada masyarakat, terutama yang ada di Talang Ubi, tempat ia dibesarkan.
Tapi di atas semua itu, pelantikan ini adalah bentuk terima kasih seorang anak kepada ibunya. Perjalanan singkat dengan sepeda motor itu mungkin tak sebanding dengan semua pengorbanan yang telah dilakukan Amiyah sepanjang hidupnya.
Namun, bagi Herdiyanto, itulah cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kasih sayang ibu tak akan pernah bisa tergantikan, dan bahwa ia akan selalu membawa ibunya dalam setiap langkah besar hidupnya.
- DPRD PALI Gelar Rapat Khusus Bahas Dugaan Pelanggaran Tambang oleh PT BSEE
- Sriwijaya Tansri Energi Dipanggil DPRD PALI Soal Keabsahan Izin dan Pencemaran Lingkungan, Firdaus Hasbullah: Harus Bertanggungjawab!
- Komitmen Firdaus Hasbullah: Perusahaan Tambang di PALI Harus Bertanggung Jawab atas Lingkungan dan Masyarakat