DPP Partai Demokrat mendesak Anies Baswedan untuk menjelaskan kepada publik ihwal penunjukkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal cawapres.
- Cak Imin Bakal Diperiksa Kasus Dugaan Korupsi di Kemnaker 2012, KPK: Besok Ditunggu Saja
- Soal Kabar Duet dengan Cak Imin, PKS: Tunggu Kepastian dari Anies
- Demokrat Take Down Gambar Anies, Imbas Surya Paloh Cawapreskan Cak Imin
Baca Juga
Sebab, keputusan sepihak itu merupakan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Demikian ditegaskan Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9).
“Dia kemudian juga berkhianat terhadap komitmen pada partai ini, terhadap koalisi ini. Nah, ini yang harus dijelaskan kepada publik,” tegas Herman.
Herman juga menyesalkan sikap Anies yang seolah tunduk pada keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menduetkannya dengan Cak Imin. Padahal, Anies sebelumnya telah menyatakan kesediaannya menggaet Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal cawapres.
“Bagaimana mungkin Anies Baswedan yang sudah diberikan mandat untuk menentukan calon wakil presidennya, sudah menulis surat kepada AHY, kemudian dia tunduk dan patuh pada Surya Paloh?” ketusnya.
Menurut Herman, menjadi wajar apabila keputusan sepihak itu membuat kader Demokrat bereaksi secara spontan. Pasalnya, Nasdem dan Anies mengkhianati kesepakatan koalisi.
“Tentu reaksinya banyak. Beraneka ragam reaksi dari seluruh kader. Demokrat tentu punya komitmen dan standar moral yang kuat, etika yang baik, menghargai apapun keputusan, bahkan kami menghargai kedaulatan partai partai,” tandasnya.
- Cak Imin Bakal Diperiksa Kasus Dugaan Korupsi di Kemnaker 2012, KPK: Besok Ditunggu Saja
- Soal Kabar Duet dengan Cak Imin, PKS: Tunggu Kepastian dari Anies
- Demokrat Take Down Gambar Anies, Imbas Surya Paloh Cawapreskan Cak Imin